Page 146 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 146

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                         Selain memanfaatkan tenaga pribumi demi memenuhi kebutuhan
                   pasukan perang Jepang juga membentuk Heiho dan Peta dengan mengirim
                   8 (delapan) orang dari Magelang menuju Bogor untuk mendapatkan

                   pendidikan calon perwira Peta di Bogor. Diantaranya  ialah Raden
                   Muhammad Susman sebagai calon komandan pleton. Keresidenan Kedu
                   banyak mengirimkan para pemuda antara lain Sarbini, Ahmad Yani, Kariadi
                   Abdulkadir, Slamet Suharman, Bambang Sugeng, dan lain-lain.

                         Pada bulan Febuari 1944 Jepang mengalami kekalahan di medan
                   tempur Laut Filipina dan Kwayalein di Kepulauan Marshall. Pada bulan
                   Juli 1944 pihak Jepang kehilangan pangkalan angkatan laut di Saipan
                   (kepulauan Mariana), yang mengakibatkan krisis kabinet di Jepang. Tojo

                   meletakan Jabatan dan Jendral Koiso menggantikan sebagai perdana menteri
                   (1944-1945) dengan membawa kecenderungan yang lebih besar untuk
                   memikirkan kemerdekaan semu bagi Indonesia dan bangsa-bangsa lainnya.
                   Koiso mempunyai tugas berat memulihkan kewibawaan Jepang dimata

                   bangsa-bangsa Asia.
                         Pada tanggal 7 September 1944 perdana Menteri Koiso menjanjikan
                   kemerdekaan bagi ‘Hindia Timur’, tetapi dia tidak menentukan tanggal
                   kemerdekaan tersebut.Dia menjanjikan kemerdekaan kepada sejumlah negara

                   termasuk  Indonesia.  Janji  itu  disampaikan  di depan  sidang  Teikoku  Einkai
                   (Parlemen Jepang) dengan tujuan agar rakyat Indonesia tidak mengadakan
                   perlawanan terhadap Jepang.
                         Sejak diikrarkannya janji kemerdekaan tersebut, di kantor-kantor boleh

                   dikibarkan Sang Merah Putih yang berdampingan dengan bendera Jepang
                   (Hinomaru) serta diperbolehkan juga menggunakan bahasa Indonesia di
                   kantor, sekolah dan media masa. Sebagai realisasi dari janji kemerdekaan yang
                   diucapkan Perdana Menteri Koiso, maka pemerintah Jepang dibawah pimpinan

                   Letnan Jenderal Kumakici Harada pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan
                   pembentukan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai.Tindakan ini merupakan
                   langkah nyata pertama Jepang bagi pelaksanaan janji Koiso.

                                                                                       145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151