Page 42 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 42

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                   pengumuman kemerdekaan itu ada di dua tempat, pertama di Mesjid Raya
                   yang akan dinyatakan oleh Hanif Samosir dan di Tanah Lapang Kotapraja
                   yang akan dinyatakan oleh Syariful  Alamsyah. Sayangnya, pengumuman di

                   Masjid Raya batal dilaksanakan, karena panitianya tidak berani menantang
                   larangan tentara Jepang.Rencana pengumuman di Lapangan Kotapraja
                   tetap dilaksanakan.Bahkan dalam kesempatan itu Syariful  Alamsyah
                   mengajurkan kepada masyarakat yang hadir agar menaikkan bendera

                   merah putih di rumah mereka masing-masing.


                   d. Revolusi Sosial di Sumatera Timur
                         Revolusi Sosial Sumatera Timur adalah gerakan sosial di Sumatera

                   Timur oleh rakyat terhadap penguasa kesultanan Melayu yang mencapai
                   puncaknya pada bulan Maret 1946. Revolusi ini dipicu oleh gerakan kaum
                   komunis yang hendak menghapuskan sistem kerajaan dengan alasan
                   antifeodalisme.

                         Sebelum kemerdekaan RI, wilayah “keresidenan Sumatera Timur,
                   terbagi menjadi beberapa kesultanan atau kerajaan yaitu: wilayah kerajaan
                   Langkat (yang berbatasan dengan Residensi Aceh), kerajaan Deli, Kerajaan
                   Serdang (wilayahnya kini dalam Kabupaten Deli-Serdang dan Kabupaten

                   Serdang Bedagai), kerajaan Asahan, kedatukan di Batubara, kerajaan Panai,
                   kerajaan Bilah, kerajaan Kota Pinang dan kerajaan Kualuh-Leidong di
                   Kabupaten Asahan dan kabupaten Labuhan Batu, kerajaan Simalungun dan
                   kerajaan-kerajaan di tangah tinggi Karo.

                         Khusus di wilayah Simalungun, sejak akhir abad 19, perekonomiannya
                   didominasi dengan perkebunan tembakau yang tumbuh dengan pesat.
                   Dibawah kekuasaan Belanda, perkebunan ini membawa perubahan sosial
                   yang besar lewat kehadiran para planters (tuan – tuan kebun, para buruh

                   kuli kontrak dari Jawa dan petani penggarap sawah dari Tapanuli Utara
                   yang sengaja didatangkan Belanda demi menunjang kelanggengan usaha
                   para planters yang menguntungkan keuangan Kolonial. Pemerintah

                                                                                        41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47