Page 38 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 38

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                   (Radio Hodokan).SIaran radio swasta tidak diijinkan mengudara. Bahkan
                   mendengarkan siaran radio lain, apalagi siaran radio sekutu sangat dilarang
                   ( umumnya radio disegel dan banyak pula yang disita oleh penguasa

                   Jepang. Barang siap yang diketahui mendengarkan siaran radio asing
                   akan dihukum keras. Surat kabar dan majalah juga dikuasai dan dikontrol
                   di Bukittinggi. Di awal hanya diijinkan satu surat kabar untuk seluruh
                   Sumatera, yakni Sumatora Sinbun (Kita Sumatora Sinbun). Kemudian pada

                   beberapa Shu juga terbit surat kabar lokal yang dikontrol ketat ole Shu
                   Chokan. Namun disisi lain, pemerintah militer Jepang juga mengandalkan
                   Kantor Berita Domei untuk lalu lintas berita. Domei menjadi kantor berita
                   resmi bala tentara Jepang. Karena keterbatasan tenaga, para pegawai,

                   penyiar dan wartawan radio serta wartawan surat kabar umumnya adalah
                   orang Indonesia. Mereka adalah para pegawai kanto PTT (Pos, Telepon dan
                   Telegraf di zaman Belanda atau para wartawan yang telah aktif dalam dunia
                   pers pada masa Belanda).

                         Pada bulan Febuari 1944 Jepang mengalami kekalahan di medan
                   tempur Laut Filiphina dan Kwayalein di Kepulauan Marshall. Pada bulan
                   Juli 1944 pihak Jepang kehilangan pangkalan angkatan laut di Saipan
                   (kepulauan Mariana), yang mengakibatkan krisis kabinet di Jepang.Tojo

                   meletakan Jabatan dan Jendral Koiso menggantikan sebagai perdana
                   menteri (1944-1945) dengan membawa kecenderungan yang lebih besar
                   untuk memikirkan kemerdekaan semu bagi Indonesia dan bangsa-bangsa
                   lainnya.Koiso mempunyai tugas berat memulihkan kewibawaan Jepang

                   dimata bangsa-bangsa Asia.Pada tanggal 7 September 1944 perdana Menteri
                   Koiso menjanjikan kemerdekaan bagi ‘Hindia Timur’, tetapi dia tidak
                   menentukan tanggal kemerdekaan tersebut.Dia menjanjikan kemerdekaan
                   kepada sejumlah negara termasuk Indonesia. Janji itu disampaikan di

                   depan sidang Teikoku Einkai (Parlemen Jepang) dengan tujuan agar rakyat
                   Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang.



                                                                                        37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43