Page 34 - TTG ANEKA PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK
P. 34
BAB III – PENGELOLAAN SAMPAH
2. Pembuatan Eco Enzim
Sampah organik rumah tangga adalah sampah yang paling banyak
dihasilkan di lingkungan. Biasanya setiap rumah tangga akan menghasilkan
sampah organik yang terdiri dari sayuran dan kulit buah-buahan. Kegiatan
pengelolaan sampah organik yang telah banyak dipelajari masyarakat adalah
pembuatan pupuk kompos. Sampah-sampah organik yang ditimbun di dalam
tanah kemudian dicampur dengan larutan lainnya agar dapat menjadi pupuk
kompos yang bagus. Namun, bagi beberapa rumah tangga pembuatan pupuk
kompos dirasa memerlukan tenaga dan biaya yang cukup besar. Kurang tingginya
minat masyarakat Indonesia dalam mengolah sampah menjadi masalah utama di
negara ini. Padahal sampah organik seperti sayur busuk dan kulit buah memiliki
potensi untuk dimanfaatkan menjadi produk yang berguna. Salah satu contoh
produk yang dapat dihasilkan adalah cairan eco-enzim (Mardiani, dkk. 2021).
Gambar 14. Sampah Buah Jeruk
(Sumber: https://kumparan.com/)
Eco-enzim pertama kali diciptakan oleh Dr. Rosukon Poompanvong asal
Thailand sejak 30 tahun yang lalu. Berkat penemuannya ia mendapat penghargaan
dari FAO PBB. Eco-enzim merupakan larutan yang terdiri dari residu sampah
rumah tangga seperti sayuran dan kulit buah. Larutan ini berupa cairan fermentasi
bahan-bahan alami berwarna coklat (Win dalam Mardiani, dkk. 2021). Sedangkan
menurut Deepak, dkk. (2019) eco-enzim adalah hasil fermentasi limbah dapur
organik seperti ampas buah, sayur, dan ditambah dengan gula (gula merah atau
gula tebu) serta dilarutkan dalam air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma
fermentasi asam manis yang kuat.
27