Page 21 - Kelas X_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.8
P. 21

Sa'id datang, maka titah raja: "Tuan obatilah penyakit hamba sekali ini. Jikalau

                                sembuh penyakit hamba ini, barang yang tuan kata itu bahwa sesungguhnya
                                tiadalah hamba lalui lagi."

                                      Maka  kata  Syaikh  Sa'id:  "Baiklah,  biarlah  patik  obat  penyakit  Duli
                                Tuanku. Jikalau sudah sembuh Duli Tuanku tiada masuk agama Islam sekali

                                ini  juga,  jika  datang  penyakit  Tuanku  kemudian  harinya,  jika  Duli  Tuanku
                                bunuh patik sekalipun, ridhalah patik; akan mengobat penyakit Tuanku itu,
                                patik  mohonlah."  Maka  titah  raja:  "Baiklah,  mana  kata  tuan  itu,  hamba

                                turutlah." Setelah itu maka raja pun diobat pula oleh Syaikh Sa'id itu. Hatta
                                antara tiga hari lamanya maka Syaikh Sa'id pun bermohon pada raja, kembali

                                ke rumahnya. Hatta antara dua puluh hari lamanya maka penyakit raja itu pun
                                sembuhlah.    Sebermula  ada  sebulan  selangnya,  maka  pada  suatu  hari  raja
                                semayam  di  balairung  diadap  oleh  segala  menteri  hulubalang  dan  rakyat

                                sekalian.  Maka  titah  baginda:  "Hai  segala  menteri  hulubalangku,  apa  bicara
                                kamu sekalian, karena aku hendak mengikut agama Islam?"

                                      Maka  sembah  sekalian  mereka  itu:  "Daulat  Tuanku,  mana  titah  patik
                                sekalian junjung, karena patik sekalian ini hamba pada ke bawah Duli Yang
                                Mahamulia."

                                      Hatta  setelah  raja  mendengar  sembah  segala  menteri  hulubalangnya
                                itu,  maka  baginda  pun  terlalulah  sukacita,  lalu  berangkat  masuk  ke  istana.

                                Setelah  datanglah  pada  keesokan  harinya,  maka  baginda  pun  menitahkan
                                bentara kanan pergi memanggil Syaikh Sa'id, serta bertitah pada bendahara

                                suruh menghimpunkan segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka
                                baginda pun semayam dibalairung diadap oleh rakyat sekalian. Pada tatkala
                                itu  Syaikh  Sa'id  pun  datanglah  menghadap  raja  diiringkan  oleh  bentara.

                                Setelah Syaikh Sa'id itu datang maka raja pun sangatlah memuliakan Syaikh
                                Sa'id itu.

                                      Maka titah baginda: "Adapun hamba memanggil tuan hamba ini, karena
                                janji hamba dengan tuan hamba ini hendak masuk agama Islam itulah."

                                      Setelah  Syaikh  Sa'id  mendengar  titah  raja  demikian  itu,  maka  Syaikh
                                Sa'id pun segera mengucup tangan raja itu, lalu dijunjungnya. Sudah itu maka
                                diajarkanlah kalimat syahadat oleh syaikh, demikian bunyinya: "Asyhadu an

                                la ilâha illa l-Lâh wa asyhaduanna Muhammadan rasulu lLâh."
                                      Maka  raja  pun  kararlah  membawa  agama  Islam.  Setelah  sudah  raja

                                mengucap kalimat syahadat itu, maka Syaikh Sa'id pun mengajarkan kalimat
                                syahadat  kepada  segala  menteri  hulubalang  dan  rakyat  yang  ada  hadir  itu


                       @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN               16
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26