Page 19 - Kelas X_Bahasa dan Sastra Indonesia_KD 3.8
P. 19
Arkian maka baginda pun sangat kesakitan duduk tiada ikrar. Maka
bendahara pun segera bermohon keluar duduk di balairung menyuruhkan
temenggung memalu canang, ikut seperti titah baginda itu. Arkian maka
temenggung pun segera bermohon keluar menyuruhkan orangnya memalu
canang. Hatta maka canang itu pun dipalu oranglah pada segerap daerah
negeri itu, tujuh hari lamanya, maka seorang pun tiada bercakap.
Maka orang yang memalu canang itu pun berjalan lalu di luar kampung
orang Pasai yang duduk di biara Kampung Pasai itu. Syahdan antara itu ada
seorang Pasai bernama Syaikh Sa'id. Setelah didengarnya oleh Syaikh Sa'id
seru orang yang memalu canang itu, maka Syaikh Sa'id pun keluar berdiri di
pintu kampungnya. Maka orang yang memalu canang itu pun lalulah hampir
pintu Syaikh Sa'id itu.
Maka kata Syaikh Sa'id: "Apa kerja tuan-tuan memalu canang ini?"
Maka kata penghulu canang itu: "Tiadakan tuan hamba tahu akan raja
di dalam negeri ini sakit merkah segala tubuhnya? Berapa segala hora dan
tabib mengobati dia tiada juga mau sembuh; jangankan sembuh, makin sangat
pula sakitnya. Dari karena itulah maka titah raja menyuruh memalu canang
ini, maka barang siapa bercakap mengobati raja itu, jikalau sembuh
penyakitnya, diambil raja akan menantu."
Maka kata Syaikh Sa'id: "Kembalilah sembahkan kepada raja, yang jadi
menantu raja itu hamba tiada mau, dan jikalau mau raja masuk agama Islam,
hambalah cakap mengobat penyakit raja itu."
Setelah didengar oleh penghulu canang itu, maka ia pun segera kembali
bersembahkan kepada temenggung seperti kata Syaikh Sa'id itu. Arkian maka
temenggung pun dengan segeranya Pergi maklumkan kepada bendahara
seperti kata penghulu canang itu. Setelah bendahara menengar kata
temenggung itu, maka bendahara pun masuk menghadap baginda
menyembahkan seperti kata tememggung itu. Maka titah baginda: "Jikalau
demikian, segeralah bendahara suruh panggil orang Pasai itu."
Arkian maka Syaikh Sa'id pun dipanggil oranglah Hatta maka Syaikh
Sa'id pun datanglah menghadap raja. Maka titah raja pada Syaikh Sa'id:
"Sungguhkah tuan hamba bercakap mengobati penyakit hamba ini?"
Maka sembah Syaikh Sa'id: "Jikalau Tuanku masuk agama Islam,
hambalah mengobat penyakit Duli Syah 'Alam itu."
Maka titah raja: "Jikalau sembuh penyakit hamba ini, barang kata tuan
hamba itu hamba turutlah." Setelah sudah Syaikh Sa'id berjanji dengan raja
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14