Page 21 - Pedoman_Implementasi_Pelabelan_Pangan_Olahan_-_Pencantuman_Jumlah_Bahan_Baku_dan_Informasi_Alergen
P. 21
10
kakao bubuk) atau bahan baku ………...’ atau ketika bahan baku ditekankan
pangan olahan cokelat (misalnya dengan penggunaan ukuran, warna, dan/atau
cokelat susu, cokelat hitam, cokelat jenis huruf yang berbeda pada label.
paduan, cokelat kovertur), maka Contoh:
dapat dicantumkan:
a. jumlah masing-masing Abon Pedas pada produk “Krekers
komponen cokelat; atau dengan Taburan Abon Pedas”
b. jumlah padatan kakao dengan dengan penekanan “dengan taburan
menjumlahkan seluruh abon pedas”.
komponen cokelat; atau Selai Stroberi pada produk “Biskuit
c. jumlah masing-masing bahan dengan Selai Stroberi” dengan
baku pangan olahan cokelat penekanan “dengan selai stroberi”.
yang digunakan.) Stroberi pada produk “Biskuit dengan
Pencantuman jumlah bahan baku tidak Selai Stroberi” yang menampilkan
diperlukan untuk bahan baku terbanyak yang gambar stroberi.
tidak memberikan identitas pembeda. Pencantuman jumlah bahan baku tidak
Contoh: diperlukan jika penekanan berupa:
Air pada “Minuman Berperisa”. a. gambar yang ditampilkan merupakan
pangan olahan tersebut;
Terigu pada “Roti Manis”.
b. gambar berupa "saran penyajian" atau
Sagu pada “Bakso Kombinasi”.
“cara penyajian” (gambar bahan
Jagung dan serealia lain pada daging/buah/sayur dapat dicantumkan
“Makanan Ringan Ekstrudat”. pada saran penyajian atau cara
2. Bahan baku ditekankan pada pelabelan baik penyajian selama lazim dan wajar di
dalam bentuk kata-kata atau gambar tambahkan untuk produk tersebut); atau
(termasuk grafik). c. peringatan yang ditujukan untuk
Penekanan dalam bentuk kata-kata yang penderita alergi, misalnya pernyataan
dimaksud dapat berupa pencantuman peringatan tentang keberadaan kacang-
informasi seperti ‘dari………’ atau ‘dengan kacangan dalam suatu pangan olahan.