Page 23 - Book chapter fitohormon
P. 23
sintesis giberelin, karetenoid dan asam absisat. Asetil Ko-A merupakan hasil dari proses
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dalam rantai respirasi sebelum memasuki siklus
krebs. Asetil Ko-A inilah yang nantinya akan memasuki siklus asam mevalonat yang
kemudian membentuk siokinin. Tahapan pertama dalam biosintesis sitokinin ialah
penambahan isopentil di rantai samping DMAPP sehingga menjadi adenosine Pada
tumbuhan biasanya digunakan ADP dan ATP, sedangkan pada bakteri berupa AMP. Hasil
dari reaksi tersebut berupa iPMP, iPDP atau iPTP yang kemudian dengan bantuan
hydroxylase (yang belum diidentifikasi) menjadi zeatin.
Pada jaringan tumbuhan terdapat enzim yang bernama isopentil AMP sintase yang
membentuk adenosin 5-fosfat (isopentil AMP). Selain ditemukan pada jaringan tumbuhan
isopentil AMP sintase juga dapat ditemukan pada cendawan lendir. Isopentil AMP yang
terbentuk melalui reaksi hidrolisis (terjadi pelepasan gugus fosfatnya) akan diubah menjadi
isopentil adenosin dengan bantuan enzim fosfatase. Isopentil adenosin ini kemudian
mengalami reaksi hidrolisi (terjadi pelepasan gugus ribosanya) menjadi isopentil adenin.
Isopentil adenin mengalami reaksi oksidasi menjadi zeantin dengan cara mengganti unsur
H pada gugus metil yang terletak di cincin samping menjadi –OH. Dengan adanya NADPH
zeatin dapat mengalami reduksi pada ikatan rangkap di cincing samping isopentilnya
membentuk dehidrozeatin.
MEKANISME KERJA SITOKININ
Sitokinin menstimulasi pembelahan sel dan mempengaruhi lintasan differensiasi
bersama dengan auksin. Efek sitokinin terhadap pertumbuhan sel di dalam kultur jaringan,
dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana jenis ZPT ini berfungsi di dalam tumbuhan.
Ketika satu potongan jaringan parenkim batang dikulturkan tanpa memakai sitokinin, maka
sel tersebut tumbuh menjadi besar tetapi tidak membelah. Sitokinin bekerja sama dengan
hormon auksin dan menginisiasi pembelahan sel pada tunas dengan cepat.
Sitokinin bekerja sama dengan auksin dan faktor lain berinteraksi dalam mengontrol
dominasi apikal. Sitokinin dan auksin bekerja sama secara antagonistis dalam mengatur
pertumbuhan tunas aksilar. Sitokinin masuk melalui akar ke dalam sistem tajuk tanaman,
akan melawan kerja auksin dengan mengisyaratkan tunas aksilar untuk mulai tumbuh.
Sitokinin dan auksin mempunyai rasio faktor kritis dalam mengontrol pertumbuhan tunas
aksilar. Sitokinin dapat menahan penuaan beberapa organ tumbuhan dengan menghambat
penuaan beberapa organ tumbuhan dengan menghambat pemecahan protein, dengan
18