Page 27 - Book chapter fitohormon
P. 27

Etilen  termasuk  ke  dalam  senyawa  volatile  atau  senyawa  yang  mudah  menguap

                    dimana dibebaskan pada waktu terjadinya proses pematangan dan merupakan hormone
                    yang dibutuhkan pada proses pematangan (Arti et al., 2018: 78).

               B.  MACAM-MACAM HORMON ETILEN
                       Hormon etilen dibedakan menjadi 2 golongan yakni etilen endogenous dan etilen

                  eksogenous. Etilen endogenous merupakan etilen yang dihasilkan oleh tubuh tumbuhan

                  atau  dari  dalam  tubuh  tumbuhan.  Etilen  eksogenous  ialah  hormone  etilen  yang  ada  di
                  lingkungan. Etilen ekosogenous dan etilen endogenous saling berinteraksi dimana etilen

                  eksogenous  berfungsi  untuk  memacu  produk  untuk  menghasilkan  etilen  endogenous.
                  Hormon etilen eksogenous banyak sekali dipakai oleh para petani untuk mematangkan

                  buah yakni diantaranya etephon, ethereal, atau kalsium karbida.

                       Etephon  dengan  rumus  kimia  C2H6CIP3P  merupakan  senyawa  kimia  yang  bisa
                  menghasilkan zat pemacu pada jaringan tanaman. Senyawa etephon dapat menghasilkan

                  karbid yang dapat memacu pematangan buah. Etephon dapat masuk ke dalam buah dan
                  kemudian  akan  terurai  dan  membentuk  gas.  Buah  yang  akan  dimatangkan  umumnya

                  dimasukkan ke dalam etophon dengan konsentrasi 500-2000 ppm.
                       Kalsium  karbida  dengan  rumus  kimia  CaC2  yang  beredar  di  pasaran  umumnya

                  berbentuk bubuk yang memiliki warna hitam keabu-abuan. Negara berkembang, kalsium

                  karbida dimanfaatkan untuk membantu proses pematangan buah, namun di Negara maju
                  kasium karbida tidak digunakan sebab mengandung racun arsenic dan phosphorus yang

                  berbahaya bagi kesehatan, Kalsium karbida jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan
                  gas asetilen.

               C.  BIOSINTESIS ETILEN

























                                 Gambar 3.1 Jalur Biosintesis Etilen (Taiz dan Zeiger, 2006)


                                                           22
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32