Page 89 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 89
materialis, Grassé mengakui bahwa teori Darwin tidak dapat menjelaskan kehidupan. Dia juga mengemukakan
pendapatnya tentang logika konsep “kebetulan” yang merupakan pilar utama Darwinisme:
Kemunculan mutasi-mutasi secara tepat, yang memungkinkan hewan dan tumbuhan memenuhi
kebutuhan, merupakan hal yang sukar dipercaya. Namun, teori Darwin menyatakan lebih dari itu: sebatang
pohon atau seekor hewan memerlukan beribu-ribu peristiwa kebetulan pada saat yang tepat. Jadi, keajaiban
akan berperan di sini: peristiwa-peristiwa dengan peluang mendekati nol tidak boleh gagal untuk terjadi.... Tak
1
ada larangan untuk berkhayal, tapi ilmu pengetahuan tidak boleh terjerumus ke dalamnya.
Grassé merangkum arti konsep “kebetulan” bagi evolusionis dengan kalimat “… Peluang menjadi
2
semacam tuhan. Meskipun tidak dinamai, di balik kedok ateisme, ia disembah secara sembunyi-sembunyi.”
Kegagalan logis evolusi adalah akibat pemujaan mereka akan konsep kebetulan. Dalam Al Quran
disebutkan bahwa mereka yang menyembah selain Allah sama sekali tidak berakal:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah, dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk (mendengar ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS.
Al-A'raf, 7: 179)
Formula Darwin!
Selain bukti teknis yang telah kita bicarakan sejauh ini, mitos evolusionis dapat diuji dengan sebuah
contoh yang sangat sederhana dan bahkan dapat dimengerti oleh anak kecil.
Teori evolusi menyatakan bahwa kehidupan terbentuk secara kebetulan. Berdasarkan teori ini, atom-atom
tidak hidup, yang tidak memiliki kesadaran, berkumpul dan membentuk sel. Entah bagaimana caranya, sel-sel
ini kemudian membentuk makhluk-makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Mari kita pikirkan. Jika kita
kumpulkan unsur-unsur penyusun kehidupan seperti karbon, fosfor, nitrogen dan natrium, maka yang terbentuk
hanya tumpukan bahan-bahan. Perlakuan apa pun kepadanya tidak akan mengubah tumpukan bahan tersebut
menjadi makhluk hidup. Jika Anda berminat, mari kita lakukan sebuah "eksperimen" atas nama evolusionis
untuk menguji pernyataan mereka yang disebut "Formula Darwin" :
Misalkan evolusionis memasukkan bahan-bahan penyusun kehidupan seperti fosfor, nitrogen, karbon,
oksigen, besi dan magnesium ke dalam sebuah tangki besar. Mereka juga dapat menambahkan bahan lain yang
tidak ada pada kondisi normal, tetapi mereka anggap perlu. Mereka dapat menambahkan sebanyak mungkin
asam amino — yang tidak mungkin terbentuk pada kondisi normal — dan sebanyak mungkin protein — dengan
peluang pembentukan 10-950 per protein. Kemudian mereka dapat memanaskan dan mengatur kelembaban
campuran serta mengaduknya dengan alat tercanggih sesuka mereka. Biarkan mereka menyuruh para ilmuwan
terkemuka menungguinya secara bergiliran selama miliaran, dan bahkan triliunan tahun. Mereka bebas
mengupayakan segala kondisi yang mereka yakini perlu untuk pembentukan manusia. Apa pun yang mereka
lakukan, mereka tidak bisa menghasilkan seorang manusia dari campuran ini, misalnya seorang profesor yang