Page 93 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 93
BAB 13
PERNYATAAN-PERNYATAAN EVOLUSIONIS DAN
FAKTA
Pada bab-bab sebelumnya telah dikaji ketidakabsahan teori evolusi berdasarkan bukti-bukti fosil dan
acuan biologi molekuler. Dalam bab ini, kita akan membahas beberapa fenomena dan konsep biologi yang
diajukan evolusionis sebagai bukti teoretis. Topik-topik ini penting karena menunjukkan ketiadaan temuan
ilmiah yang mendukung evolusi, sebaliknya justru menyingkap betapa jauh penyimpangan dan penipuan yang
dilakukan evolusionis.
Variasi dan Spesies
Variasi, istilah yang digunakan dalam ilmu genetika, merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan
individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada
dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut
merah, berhidung mancung, atau ber-tubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.
Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi
bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak
menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini
disebut “kelompok gen” (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok
gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan
kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki
pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen. Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung
dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian
memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
Darwin tidak mengetahui fakta ini ketika merumuskan teorinya. Ia mengira tidak ada batas dalam variasi.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada tahun 1844, ia menyatakan: “Banyak ahli yang menganggap bahwa
1
ada batas dalam variasi di alam, namun saya belum menemukan satu bukti pun yang melandasi keyakinan ini”.
Dalam The Origin of Species, ia menyebutkan beragam contoh variasi sebagai bukti terpenting bagi
teorinya. Misalnya, menurut Darwin, para peternak yang mengawinkan beragam varietas sapi untuk
menghasilkan varietas baru yang menghasilkan susu lebih banyak, akhirnya akan mengubah ternak itu menjadi
spesies berbeda. Gagasan Darwin tentang “variasi tanpa batas” jelas terungkap dalam kalimat dari The Origin of
Species:
Saya tidak melihat kesulitan bagi suatu ras beruang, melalui seleksi alam, menjadi semakin terbiasa
2
dengan lingkungan akuatis, dengan mulut semakin lebar, sampai akhirnya menjadi makhluk sebesar paus.