Page 98 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 98

Organ-organ Serupa pada Spesies yang Berbeda


                Ada sejumlah organ homolog  yang sama-sama dimiliki  berbagai spesies berbeda, namun evolusionis
          tidak mampu menunjukkan hubungan  evolusi di antara  mereka. Misalnya sayap. Selain pada burung, sayap
          terdapat pula pada hewan mamalia (seperti kelelawar), pada serangga, bahkan pada jenis reptil yang telah punah
          (beberapa dinosaurus). Tetapi evolusionis tidak menyatakan hubungan evolusi atau kekerabatan di antara
          keempat kelompok hewan ini.
                Contoh mencolok lainnya adalah kemiripan yang menakjubkan pada struktur mata berbagai jenis
          makhluk. Misalnya, walau gurita dan  manusia  adalah  dua spesies yang jauh berbeda, struktur dan  fungsi
          keduanya sangat mirip. Namun evolusionis tidak menyatakan bahwa mereka mempunyai nenek moyang yang
          sama karena kemiripan  mata. Contoh-contoh ini, dan banyak lagi lainnya,  memastikan bahwa pernyataan
          “organ-organ homolog membuktikan spesies makhluk hidup berevolusi dari satu nenek moyang yang sama”
          tidak memiliki landasan ilmiah.
                Konsep organ-organ homolog justru sangat  mempermalukan evolusionis. Pengakuan evolusionis
          terkenal, Frank Salisbury, tentang kemiripan mata berbagai spesies yang sangat berbeda menegaskan kebuntuan
          konsep homologi:
                Bahkan struktur sekompleks mata telah muncul beberapa kali; misalnya pada cumi-cumi, vertebrata dan
          artropoda. Menjelaskan salah satu asal usul struktur tersebut saja sudah sangat sulit, memikirkan produksi
                                                                                                12
          struktur tersebut berulang-ulang sesuai dengan teori sintetis modern membuat kepala saya pusing.


                Kebuntuan Genetis dan Embriologis pada Homologi


                Agar konsep “homologi” evolusionis bisa diakui,  organ-organ  serupa (homolog) pada makhluk yang
          berbeda harus dikode oleh kode-kode DNA yang juga serupa (homolog). Namun kenyataannya tidak demikian.
          Dalam kebanyakan kasus, kode genetis mereka sangat berbeda. Justru, kode-kode genetis serupa pada berbagai
          makhluk sering terkait dengan organ-organ yang sama sekali berbeda.
                Michael Denton, profesor biokimia Australia, dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis, menjelaskan
          kebuntuan evolusionis menafsirkan homologi dari sudut genetika: “Struktur-struktur homolog sering ditentukan
                                                                                                      13
          oleh sistem genetis yang tidak homolog, dan konsep homologi jarang bisa dirunut ke dalam embriologi.”
                Agar konsep homologi dianggap sah, perkembangan embriologis (tahap-tahap perkembangan pada telur
          atau rahim induk) pada spesies-spesies dengan organ-organ homolog seharusnya memiliki kecenderungan atau
          arah yang sama. Nyatanya,  perkembangan embriologis organ-organ tersebut sangat berbeda pada  setiap
          makhluk hidup.
                Sebagai kesimpulan, dapat kita katakan bahwa riset genetis dan embriologis telah membuktikan bahwa
          konsep homologi yang dinyatakan Darwin sebagai “bukti evolusi makhluk-makhluk hidup dari nenek mo-yang
          yang sama” tidak dapat dianggap sebagai bukti sama sekali. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan telah berkali-kali
          membuktikan bahwa tesis Darwin salah.
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103