Page 569 - KMA No 183 Tahun 2019 (KI KD )
P. 569
- 320 -
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati kebenaran 2.1 Mengamalkan keluhuran 3.1 Menganalisis makna dan 4.1 Menyajikan hasil analisis
dan kebesaran Allah budi saling memaafkan dan upaya meneladani al-Asma' tentang makna dan upaya
melalui al-Asma' al-Husna; peduli sebagai cermin yang al-Husna; al-Afuww, al- meneladani al-Asma' al-
al-Afuww, al-Rozaaq, al- terkandung dalam al-Asma' Rozaaq, al-Malik, al-Hasiib, Husna; al-Afuww, al-
Malik, al-Hasiib, al-Hadi, al-Husna; al-Afuww, al- al-Hadi, al-Khalik dan al- Rozaaq, al-Malik, al-Hasiib,
al-Khalik dan al-Hakim Rozaaq, al-Malik, al-Hasiib, Hakim al-Hadi, al-Khalik dan al-
al-Nadi, al-Khalik dan al- Hakim
Hakim
1.2 Menghayati nilai-nilai 2.2 Mengamalkan sikap 3.2 Menganalisis makna, 4.2 Menyajikan hasil analisis
positif dari tasamuh tasamuh (toleransi), pentingnya, da.n upaya tentang makna, pentingnya,
(toleransi), musawah musawah (persaamaan) memiliki sikap tasamuh dan upaya memiliki sikap
(persaamaan) derajat, derajat, tawasuth (moderat), (toleransi), musawah tasamuh (toleransi),
tawasuth (moderat), dan dan ukhuwwah (persaamaan) derajat, musawah (persaamaan)
ukhuwwah (persaudaraan) (persaudaraan)dalam tawasuth (moderat), dan derajat, tawasuth (moderat),
kehidupan sehari-hari ukhuwwah (persaudaraan) dan ukhuwwah
(persaudaraan) dalam
menjaga keutuhan NKRI
1.3 Menghayati dampak buruk
2.3 Mengamalkan sikap jujur, 3.3 Menganalisis konsep, 4.3 Memaparkan hasil analisis
sifat tercela yang harus
tanggung jawab, dan penyebab, dan cara tentang konsep, penyebab,
dihindari; nifaq, keras hati,
santun sebagai cermin dari menghindari sifat tercela dan cara menghindari sifat
dan ghadab (pemarah)
pemahaman sifat tercela nifaq, keras hati, dan tercela nifaq, keras hati,
nifaq, keras hati, dan ghadab (pemarah) dan ghadab (pemarah)
ghadab (pemarah)
1.4 Menghayati adab Islam 2.4 Mengamalkan sikap jujur 3.4 Menganalisis adab Islam 4.4 Meyajikan hasil analisis
dalam bergaul dengan dan santun sebagai bentuk dalam bergaul dengan tentang adab Islam dalam
orang yang sebaya, yang pemahaman tentang adab sebaya, yang lebih tua, yang bergaul dengan sebaya,