Page 17 - Sinar Tani Edisi 4081
P. 17
17
E-paper Edisi 9 - 15 April 2025 | No. 4081 Tahun LV
Mengelola Keuangan
Pasca Lebaran
Lebaran sering
kali diikuti dengan
pengeluaran besar,
bahkan kadang bisa
melebihi anggaran.
Tantangan lain yang
dihadapi banyak orang
adalah pengeluaran tak
terduga atau kehabisan
dana, yang dapat
mengganggu kondisi
keuangan keluarga.
erayaan Hari Raya Idul Fitri seperti biaya pendidikan anak, biaya dengan cara mengidentifikasi luaran impulsif saat berbelanja
atau Lebaran sering kali kesehatan, dan liburan. kebutuhan. Lalu diurutkan mulai dari kebutuhan lebaran. Pertama, mem
dipersepsikan sebagai ”Setelah itu, setiap kebutuhan yang utama (primer) sampai yang buat anggaran lebaran dan patuhi
momen kemeriahan. Hal harus diprioritaskan sesuai dengan kurang penting. Contohnya, zakat anggaran tersebut. Kedua, belanja
ini kemudian membuat urgensinya dan disesuaikan dengan fitrah, zakat mal, transportasi dan dengan pembayaran nontunai
Pbanyak orang cenderung kemampuan pendapatan,” ujarnya. kebutuhan mudik atau silaturahim, (rekening atau ewallet) yang ber
berlebihan dalam pengeluaran, mulai Wita juga menyarankan untuk sampai tunjangan hari raya (THR) batas.
dari kebutuhan pokok, pakaian baru, membuat targettarget keuangan untuk keluarga dan kue lebaran,” Ketiga, jika senang belanja online,
hingga memberi hadiah kepada masa depan, seperti dana untuk tuturnya. maka hindari scrolling berlebihan
kerabat. menikah, ibadah, atau investasi. Setelah itu, lanjut Istiqlaliyah, karena akan meningkatkan pem
Tak jarang, banyak orang akhirnya Tabungan yang memadai sangat barulah menyiapkan daftar kebutuh belian impulsif. Keempat, lanjutnya,
terjebak dalam pinjaman online penting untuk menghindari utang, an sekunder. Misalnya baju lebaran, kurangi window shopping atau
(pinjol) untuk menutupi kekurangan terutama untuk kebutuhan darurat. dekorasi rumah atau kesenangan lain melihat barang di etalase yang akan
dana. Pinjol menjadi pilihan karena Menurutnya, penting untuk seperti rekreasi ke tempat hiburan menimbulkan impulsif.
dianggap lebih privacy dan mudah mengelola anggaran pengeluaran bersama keluarga. “Anggaran tentu Selanjutnya, jika ingin sekali mem
diakses. Padahal dibalik kemudahan dengan baik, menggunakan pola nya harus mempertimbangkan beli barang yang tidak ada dalam
tersebut, bisa mencekik nasabah. 503020. Maksudnya, 50 persen kondisi keuangan. Sebisa mungkin daftar kebutuhan (anggaran), maka
Dr. Wita Juwita Ermawati, dosen untuk kebutuhan pokok, 30 persen hindari utang,” tegasnya. jangan langsung check out, tetapi
Departemen Manajemen, Fakultas untuk keinginan atau cicilan utang, Ia memberikan tips cara terbaik tunggu sampai besok. Namun, jika
Ekonomi dan Manajemen (FEM) dan 20 persen untuk ditabung. ”Jika untuk mengalokasikan THR agar ada diskon atau promo, cek kembali
IPB University, memberikan tips pengeluaran rutin lebih besar dari tidak cepat habis untuk kebutuhan apakah barang itu ada dalam daftar
mengelola keuangan dan menabung pendapatan, saya sarankan untuk lebaran. Setiap menerima uang kebutuhan.
setelah Lebaran. Untuk menghindari meninjau kembali pengeluaran yang masuk (pendapatan) termasuk ”Hindari belanja emosional, misal
masalah keuangan setelah Lebaran, tidak perlu dan mencari tambahan THR, dirinya menyarankan, sebaik pada saat lapar atau stres. Hindari
ia menyarankan agar setiap keluarga penghasilan,” katanya. nya di alo kasikan untuk 3S, yaitu juga hutang dan sisihkan dana
menghitung total pengeluaran Dengan disiplin dalam mengelola spending (konsumsi/belanja), untuk pasca Lebaran. Jangan sampai
untuk Lebaran dan memeriksa posisi keuangan, menurutnya, masalah saving (mena bung), dan sharing setelah Lebaran bingung karena
keuangan saat ini. keuangan pasca Lebaran dapat (infaq/berbagi). tidak ada simpanan,” katanya.
“Penting untuk mengecek apakah diminimalkan. Bahkan keluarga dapat “Jadi, usahakan untuk tidak Sementara itu, Dr Ranti Wiliasih,
ada pos keuangan yang terganggu, tetap memiliki tabungan untuk masa dibelanjakan semua. THR digunakan dosen Ilmu Ekonomi Syariah IPB
tabungan yang terpakai, atau bahkan depan. Evaluasi keuangan tahunan untuk menambah anggaran belanja University, mengingatkan agar
utang yang timbul,” ujarnya seperti juga penting untuk memastikan lebaran yang sudah direncanakan. masyarakat jangan tergiur dengan
dikutip dari laman IPB University. kondisi keuangan keluarga tetap Jika perlu membawa oleholeh pinjaman online. Biasanya masya
Karena itu, ia menyarankan, mena baik dan menjadi dasar perencanaan jangan berlebihan,” pesannya. rakat terpicu pinjaman online
bung kembali setelah Lebaran keuangan tahun berikutnya. Untuk menghemat, bisa juga karena feno mena rasa FOMO (fear
penting untuk memulihkan kondisi Sementara itu, Dr Istiqlaliyah memilih barangbarang yang sedang of missing out), keinginan untuk
keuangan dan mengingat kembali Muflikhati, dosen Ilmu Keluarga dan ada diskon. Namun, ia menegaskan, mengikuti tren, dan meniru gaya
tujuan keuangan setiap keluarga. Konsumen IPB University mem jangan mudah tergiur dengan diskon hidup orang lain.
berikan sejumlah langkah penting terhadap barangbarang yang Untuk itu Ia mengingatkan
Trik Menabung terkait pengelolaan keuangan yang tidak dibutuhkan. “Perlu diingat, pentingnya menyesuaikan penge
Wita mengungkapkan, ada baik saat Lebaran. Dirinya menyaran dahulukan memenuhi kebutuhan, luaran dengan kemampuan. “Jangan
beberapa langkah untuk memulai kan, perlunya membuat rencana bukan keinginan,” tegasnya. malu jika gaya hidup kita berbeda
menabung pasca Lebaran. Pertama, anggaran dengan skala prioritas, dari orang lain. Justru mestinya malu
identifikasi kebutuhan rutin sehari mulai dari yang paling penting. Buat Strategi jika berhutang untuk halhal tidak
hari dan kebutuhan nonrutin jangka “Langkah pertama yang harus Istiqlaliyah memberikan beberapa penting hanya karena ingin terlihat
pendek, menengah, dan panjang, dilakukan adalah membuat anggaran strategi untuk menghindari penge keren,” pesannya. Yul