Page 57 - MAPOM X for web 06JAN2023
P. 57

Ruang Kerja






          pieces, tahu besar 700 pieces, dan bubur tahu sebanyak 18
          drum kecil (@ 100 liter) dan 5 drum besar (@200L), dan 1 tanki
 “Pelanggaran yang dilakukan pelaku akan   Temukan Pabrik Tahu   (@500L). Kapasitas produksi per hari adalah 700 Kg kedelai,
 dipersangkakan terkait    omset Rp120 juta per bulan atau Rp1,44 miliar per tahun. Tahu
          hasil produksi dari kedua sarana produksi tersebut diketahui
 pasal memproduksi dan mengedarkan   Mengandung Formalin   banyak didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta,
          Tangerang, dan Bogor.
 pangan yang mengandung bahan   Beromset Ratusan Juta,  Kepala BPOM kembali mengingatkan bahwa pelanggaran

 berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal   ini merupakan tindakan yang sangat berisiko membahayakan
          kesehatan masyarakat. “Bahaya formalin mungkin tidak dapat
 136 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012   BPOM Tindak   terlihat langsung mengganggu kesehatan karena tergantung
          dari jumlah dan waktu paparan formalin yang masuk ke dalam
 tentang Pangan. Pelaku dapat dijatuhi sanksi   tubuh. Namun dalam jangka panjang, formalin berpotensi
 pidana penjara   Tegas PelakU  menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, antara lain iritasi
          saluran napas, sesak napas, pusing, gangguan pernapasan,
 paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling   rusaknya organ penting manusia, hingga menyebabkan   melakukan evaluasi bersama terhadap penambahan pemahit pada
          kematian”, terangnya.
 banyak Rp10 miliar.”  Oleh: Maulvi Muhammad AdibMaulvi Muhammad Adib  BPOM telah berupaya melakukan penertiban terhadap   formalin atau paraformalin yang akan didistribusikan oleh pelaku
 Oleh:
          pelaku usaha produksi pangan olahan yang masih menggunakan   usaha Distributor Terbatas Bahan Berbahaya (DT-B2). Upaya ini
          bahan berbahaya dilarang sejak beberapa tahun yang lalu.   dilakukan untuk mereduksi terjadinya kebocoran kedua bahan
                                                            berbahaya tersebut ke rantai pangan.
          Contohnya di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat,
          dan Provinsi Riau. Namun pada saat ini, masih ditemukan   BPOM berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan
          pelaku usaha produksi pangan yang menggunakan bahan   pangan dan nutrisi untuk meningkatkan kualitas hidup dan
          berbahaya atau bahan yang dilarang dalam proses produksi.   melindungi kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan salah
          Untuk wilayah Jawa Barat, dari tahun 2021 sd 2022 telah dilakukan   satunya dengan terus mengedukasi masyarakat me-
          upaya penertiban terhadap 5 (lima) pelaku usaha produksi pangan   lalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), ser ta
          olahan yang menggunakan bahan berbahaya dilarang dalam proses   melakukan operasi penindakan terhadap pe nya lah-
          produksinya.                                                  gu naan bahan berbahaya pada pangan, seperti
             Khusus untuk kasus penggunaan formalin pada produksi pangan, selama   pe nambahan formalin pada tahu.
             pelaksanaan intensifikasi penindakan pangan yang mengandung formalin   “Kami juga kembali mengimbau kepada
               sejak Januari hingga Juni 2022, ditemukan 22 sarana produksi pangan yang   pela ku usaha agar mematuhi peraturan
                 menyalahgunakan formalin sebagai pengawet. Sarana ini tersebar di wilayah   perundang-undangan yang berlaku, me-
                   DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Barat, dan   nerapkan cara produksi yang baik,
                     Kalimantan Timur. Jenis pangan olahan yang ditemukan mengandung formalin   dan menggunakan bahan yang
                        yaitu produk tahu dan mie basah.                               aman. Tidak hanya me nge jar
                             Langkah pencegahan dan penindakan terhadap produsen makanan nakal   keuntungan sema ta, namun
                            yang menggunakan formalin juga sebenarnya telah dilakukan sejak lama. Pada   juga mem perhatikan ke-
                              tahun 2016, BPOM bekerja sama dengan salah satu distributor di Indonesia,   sehatan ma sya  rakat”,
                                melakukan uji coba untuk menambahkan zat pemahit pada formalin, yaitu   pung kas Kepala
                                   Denatonium Sakarida. Zat pemahit ini, ditambahkan pada cairan formalin atau   BPOM.m
                                     paraformalin yang akan dijual di Indonesia dengan maksud agar formalin menjadi
                                       berasa pahit dan mudah dikenali oleh konsumen.
                                            BPOM juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan secara rutin
 Kepala BPOM, Penny K. Lukito, memberikan keterangan pers saat pengungkapan pabrik tahu yang mengandung formalin di daerah
 Parung, Kabupaten Bogor.

 POM masih temukan adanya pelaku usaha yang   Kabupaten Bogor. Dari lokasi ini, petugas mengamankan
 memproduksi dan mengedarkan tahu berformalin.   produk berupa tahu kecil 11.500 pieces, tahu besar 2.455
 Rabu (08/06/2022), petugas BPOM melakukan operasi   pieces, dan bubur tahu 36 drum, serta menemukan barang
 Bpenindakan terhadap sarana produksi pangan olahan   bukti berupa formalin seberat 60 kg. Kapasitas produksi per
 yang memproduksi tahu mengandung bahan kimia berbahaya   hari pabrik ini mencapai 2 ton dengan nilai omset sebesar
 formalin di 2 (dua) Tempat Kejadian Perkara (TKP) di daerah   Rp300 juta per bulan atau Rp3,6 miliar per tahun.
 Parung, Kabupaten Bogor. Operasi ini dilakukan berkoordinasi   Lokasi kedua bertempat di Kampung Waru Kaum RT. 008/
 dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa   RW. 002 Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
 Barat.  Di lokasi kedua, petugas menemukan formalin bentuk cair yang
 Lokasi pertama bertempat di Jl. H. Mawi Waru Gang Serius   diencerkan dalam jerigen 30 kg dan formalin bentuk serbuk
 RT. 003/RW 003, Kelurahan Desa Waru, Kecamatan Parung,   seberat 8 kg, serta mengamankan produk berupa tahu kecil 4.000

 54
   54                                                                                                            55
                                                                                                                55


                                                                                          ol. 4/No. 1/2022
 Vol.4/No.1/2022
 V ol.4/No.1/2022                                                                        Vol. 4/No. 1/2022
                                                                                         V
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62