Page 53 - MAPOM X for web 06JAN2023
P. 53
UMKM
Dapur UMKM
Pangan Olahan Repacking, PANGAN OLAHAN YANG WAJIB boleh bersumber dari produk dengan
Produk yang dikemas kembali tidak
DIDAFTARKAN DI BPOM
kemasan eceran, yakni kemasan akhir
Wajib Kantongi pangan yang tidak boleh dibuka untuk
dikemas kem bali dan diperdagangkan.
Tentunya repacker memiliki tang gung
Izin Edar BPOM 1 2 3 4 5 jawab penuh terhadap produk akhir yang
di pasarkan seperti produsen pangan olahan
lainnya, ter masuk apabila ditemukan
Pangan program
pemerintah permasalahan terhadap pro duk.
Oleh: Yanuar Rahman Proses pengemasan kembali pada
Pangan SNI wajib BTP produk makanan dan minuman ke dalam
kemasan yang lebih kecil dari kemasan
Pangan Fortifikasi asalnya, merupakan salah satu upaya
Pangan yang ditujkan
untuk uji pasar UMKM dalam mengembangkan usahanya
*Kemasan hanya desain dummy, hanya untuk kebutuhan tampilan informasi dengan cara yang relatif lebih mudah
jika dibandingkan de ngan memproduksi
PANGAN OLAHAN YANG TIDAK WAJIB sendiri makanan atau minuman. Jika
DIDAFTARKAN DI BPOM produk makanan atau minuman yang di
repacking tersebut kemudian dipasarkan
1 Diproduksi oleh industri rumah tangga Pangan
di masyarakat, kita perlu perhatikan
2 Mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari kembali ketentuan produk pangan olahan
apa saja yang wajib dan tidak wajib
3 Diimpor dalam jumlah kecil untuk keperluan
didaftarkan di BPOM.
4 Sampel dalam rangka pendaftaran Kewajiban memiliki izin edar
tersebut dikecualikan terhadap pangan
5 Penelitian
olahan tertentu yang diproduksi oleh
6 Konsumsi sendiri Industri Rumah Tangga Pangan.
Bagi Industri Rumah Tangga Pangan
7 Digunakan lebih lanjut sebagai bahan baku dan tidak
dijual secara langsung kepada konsumen akhir diwajibkan memiliki Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga/SPP-IRT
8 yang dikemas dalam jumlah besar dan tidak dijual secara (nomor PIRT).
langsung kepada konsumen akhir;
9 Pangan yang dijual dan dikemas langsung di hadapan pembeli Pelayanan PRIMA
dalam jumlah kecil sesuai permintaan konsumen
BPOM berkomitmen untuk tetap
10 Pangan siap saji memberikan pelayanan prima dan
berinovasi di tengah keterbatasan
Pangan yang hanya mengalami pengolahan minimal (pasca panen) meliputi pencucian,
11 pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan, penggaraman, pembekuan, pandemi, hal ini diwujudkan dengan
pencampuran, dan/atau blansir serta tanpa penambahan BTP, kecuali BTP untuk pelilinan menghadirkan aplikasi Si-RiPO (Informasi
Registrasi Pangan Olahan) merupakan
*Kemasan hanya desain dummy, hanya untuk kebutuhan tampilan informasi aplikasi berbasis web yang dapat
memberikan kemudahan dan kecepatan
akses informasi seputar registrasi pangan
olahan dan Bahan Tambahan Pangan
Setiap pangan olahan baik yang di pro duksi di angan olahan repacking (mengemas kembali) (BTP) bagi masyarakat/pelaku usaha.
merupakan pangan olahan da lam jumlah besar
Sebagai bagian pelaksanaan
yang dikemas ulang un tuk dimasukkan dalam
dalam negeri atau yang diimpor untuk Pkemasan yang lebih kecil, baik bersumber dari pelaya nan publik, BPOM melalui
Direktorat Registrasi Pangan Olahan
diperda gang kan dalam kemasan eceran, pro duk sendiri atau produk orang lain. Ketentuan juga melakukan pengelolaan terhadap
registrasi pangan olahan re packing sesuai dengan
pengaduan-pengaduan dan permintaan
wajib memiliki izin edar yang diter bit kan oleh kriteria pangan olahan yang diproduksi sendiri, karena infor masi yang masuk secara berkala.
repacking/mengemas kembali termasuk dalam kegiatan
Ke depannya, BPOM akan terus
yang dilakukan oleh produsen. Menurut Peraturan meningkatkan kualitas untuk pelayanan
Kepala BPOM. BPOM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran publik yang prima dengan melakukan
Pangan Olahan, pro dusen adalah perorangan dan/atau berbagai terobosan dan inovasi melalui
badan usaha yang mem buat, mengolah, mengubah transformasi sistem, tata kelola, dan
bentuk, mengawetkan, me ngemas kembali pangan perubahan budaya birokrasi.q
olahan untuk diedarkan.
50
50
50 51
51
Vol. 4/No. 1/2022
ol.4/No.1/2022
ol.3/No.3/2021
Vol.4/No.1/2022 V ol. 4/No. 1/2022
V V