Page 36 - MAPOM XI
P. 36
Kamar Belajar
Hindari Takedown,
Jual Obat dan Mak anan Online Aman
Oleh : Oke Dwiraswati
Editor : Eka Rosmalasari
Lagi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) temukan produk obat dan makanan ilegal yang
diedarkan melalui e-commerce. Kali ini, temuannya adalah produk Vitamin C, Vitamin D3, dan
Vitamin E. Berdasarkan penjelasan publik pada situs resmi BPOM tanggal 4 Oktober 2022, selama
bulan Oktober 2021 hingga Agustus 2022, BPOM telah menemukan sejumlah 22 item produk
vitamin ilegal pada 19.703 tautan/link yang melakukan penjualan produk vitamin tanpa izin edar
dengan total temuan 718.791 pieces dan nilai keekonomian sebesar Rp185,2 miliar.
emuan tersebut merupakan sebagian dari Fenomena ini dimanfaatkan oleh pelaku usaha dengan
hasil pengawasan BPOM. BPOM melakukan baik. Hal ini tentu harus menjadi perhatian dan tanggung
pengawasan terhadap peredaran obat dan jawab pelaku usaha atau penjual obat dan makanan online
Tmakanan yang diperjualbelikan online secara rutin baik itu di marketplace, media sosial, atau media lainnya
dan sistematis, salah satunya melalui patroli siber. Jumlah sehingga dapat menjual produk yang aman, bermanfaat/
tautan/link penjualan obat dan makanan yang sudah di- berkhasiat, dan bermutu demi upaya perlindungan
takedown selama tahun 2021 sebanyak 286.844 tautan/ konsumen.
link dan hingga semester I tahun 2022 sebanyak 196.351 Namun, kepatuhan pelaku usaha atau penjual obat dan
tautan/link. makanan dalam mengedarkan produk obat dan makanan
Di era serba digital saat ini, bisnis obat dan makanan aman, berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu masih perlu
online kian melejit. Terlebih saat pandemi COVID-19, ditingkatkan. Hal ini terlihat dari hasil kajian pengukuran
kebutuhan akan obat, obat tradisional, suplemen skala nasional, Indeks Kepatuhan (Compliance Index)
kesehatan, kosmetika maupun pangan olahan meningkat. Pelaku Usaha di Bidang Obat dan Makanan Tahun 2021
Cara yang paling mudah dan nyaman untuk memenuhi sebesar 82,36 (Baik) namun masih berada di bawah target
kebutuhan tersebut dilakukan dengan belanja online di (83,0).
berbagai platform digital, karena mobilitas saat pandemi Masih ada pelaku usaha yang nakal, demi meraup
terbatas. keuntungan banyak, keamanan produk diabaikan. BPOM
34
Vol.4/No.2/2022