Page 7 - MAPOM XI
P. 7

Ruang Utama







 Tentang Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)  Oleh   :  Reka Sasmoyo
 Editor  :  Eka Rosmalasari
                                               Keamanan Pangan Selama G20
 Tanya HALOBPOM:  maupun dewasa. Dalam pelaksanaan pengujian terhadap   Tanggung Jawab BPOM
 Mengapa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)   dugaan cemaran EG dan DEG dalam sirup obat, acuan
 dapat ditemukan dalam produk sirup obat yang beredar   yang digunakan adalah Farmakope Indonesia dan/atau
 saat ini?  acuan lain yang sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun
 2009 tentang Kesehatan sebagai standar baku nasional   Vaksin Merah Putih
 HALOBPOM Menjawab:  untuk jaminan mutu semua obat yang beredar.   Cita-cita Kemandirian Vaksin Terwujud
 Sesuai dengan ketentuan Cara Pembuatan Obat yang   Sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG
 Baik (CPOB), bahan baku yang digunakan untuk produksi obat   dan DEG kemungkinan berasal dari bahan tambahan
 diatur dengan ketat sesuai peraturan yang berlaku, mulai dari   yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan gliserin/
 sumber perolehan (distributor dan produsen bahan baku),   gliserol yang bukan merupakan bahan yang berbahaya   BPOM Terbitkan EUA
 serta mutu bahan baku yang harus sesuai dengan standar   atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat.   Vaksin Indovac dan Vaksin AWcorna
 dan persyaratan sehingga menghasilkan obat yang memenuhi   Berdasarkan hasil pengujian terhadap bahan baku
 persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.   tambahan yang digunakan pada sirup obat ditemukan
 Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) tidak   beberapa produk sirup obat dengan cemaran EG dan DEG
 diperbolehkan digunakan dalam produk sirup obat untuk anak   melebihi ambang batas aman.n

 Tanya HALOBPOM:  c.  Keluarkan cairan obat lalu encerkan dengan air
 Apa yang harus dilakukan jika terlanjur membeli atau   kemudian buang ke dalam saluran air yang mengalir;
 mengonsumsi salah satu dari daftar produk obat yang   d.  Hilangkan semua label dari botol;
 mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen   e.  Rusak botol (pecahkan);
 Glikol (DEG) berdasarkan press release BPOM?  f.  Simpan di wadah plastik;  RUANG
 g.  Buang di tempat sampah;
 HALOBPOM Menjawab:     Informasi lengkap cara Buang Sampah Obat yang      ubrik Ruang Utama mengulas
 Jika telah terlanjur membeli dan mengonsumsi obat   Benar dapat diakses melalui tautan berikut https://  Komitmen BPOM untuk
 yang termasuk dalam daftar produk obat yang mengandung   www.instagram.com/p/CUKnswsJ94g/  mengawal keberlangsungan
 cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas aman:  2.  Pantau kondisi pasien/anak pasca pemberian obat.  KTT G20 yang diperlihatkan
 1.  Hentikan penggunaan obat dan buang sesuai kaidah   3.  Jika ada keluhan dan dugaan adanya efek samping   Utama
 buang sampah obat sirup yang benar, yaitu :  obat atau kejadian tidak diinginkan pasca penggunaan   R dengan langkah nyata. BPOM
 a.  Periksa apakah terdapat endapan dalam botol;  obat segera bawa pasien ke sarana pelayanan   menugaskan sebanyak 120 orang Food
 b.  Jika terdapat endapan tambahkan air dan kocok hingga   kesehatan terdekat dengan menginfokan obat yang   Inspector dan 70 orang anggota Tim Food
 larut;  telah dikonsumsi dan keluhan yang dialami.n   •   Muhammad Rizky  Security dalam melakukan pengawalan
                               •   Fadlan Khairul Anam           keamanan pangan sepanjang rangkaian
 TanyaHALOBPOM:  Propilen Glikol dinyatakan memenuhi persyaratan apabila   •   Maulvi Muhammad Adib  acara G20 di berbagai daerah. Berita
 Terkait dengan bahan baku Propilen Glikol yang   seluruh parameter dalam monografi memenuhi kriteria, termasuk   tersebut dilaporkan dalam ruang utama
 ditemukan mengandung cemaran EG dan DEG melebihi   penetapan kandungan cemaran EG dan DEG dengan batas   bersama kabar tentang  BPOM yang
 ambang batas aman apakah masih diperbolehkan untuk   cemaran kurang dari 0,1%.
 digunakan sebagai bahan baku obat?  Saat ini, penetapan batas EG dan DEG pada produk   memberikan EUA untuk Vaksin Inavac
 jadi menggunakan batas keamanan yaitu nilai Tolerable Daily     dan Pengembangan dan produksi vaksin
 HALOBPOM Menjawab:  Intake (TDI) sebesar 0,5mg/kg Berat Badan/hari. Batasan ini   Indovac dan vaksin Awcorna. Momentum
 Propilen Glikol merupakan salah satu bentuk produk turunan   merupakan batas maksimum EG dan DEG yang masih diterima   ini diharapkan akan mendorong industri
 alkohol dan memiliki fungsi sebagai pelarut. Penggunaan   untuk asupan per hari, sehingga perlu mempertimbangkan   farmasi nasional untuk terus berinovasi
 propilen glikol sebagai bahan baku obat harus memenuhi   adanya kemungkinan asupan dari penggunaan berbagai obat,
 persyaratan sesuai yang tercantum dalam Farmakope Indonesia.  dari makanan dan sumber lainnya.n   menghasilkan vaksin dengan teknologi
                                                                 mutakhir agar mampu bersaing di tingkat
                                                                 global.n
 Tanya HALOBPOM:
 Saya menemukan banyak penjualan obat di   sarana berizin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi
 e-commerce. Lalu bagaimana cara memastikan bahwa   (PSEF). Pastikan penyedia penjualan obat dapat
 obat yang dijual secara online tersebut aman untuk   memberikan pelayanan informasi seputar obat. Jika
 dibeli dan dijamin keasliannya?  obat yang dibeli merupakan obat keras, maka harus
    menggunakan resep dokter. Resep dapat ditulis secara
 HALOBPOM Menjawab:  elektronik atau manual dengan mengunggah resep ke
 Pembelian obat secara online dapat dilakukan pada   dalam sistem elektronik.n



   4                                                                                                             5
                                                                                                                5

 Vol.4/No.2/2022                                                                         Vol. 4/No. 2/2022
                                                                                         V
                                                                                          ol. 4/No. 2/2022
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12