Page 15 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 15
Judul : Petugas Gabungan Buru Pemasok Formalin Pabrik Tahu di Bogor
Nama Media : news.detik.com
Tanggal : 6/10/2022
Halaman/URL : https://news.detik.com/berita/d-6120563/petugas-gabungan-buru-pemasok-
formalin-pabrik-tahu-di-bogor
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
RI menemukan dua pabrik tahu di kawasan
Parung, Kabupaten Bogor, menggunakan
formalin dalam produksinya. Petugas gabungan
memburu pemasok formalin untuk kedua pabrik
tersebut.
“Kita masih mengembangkan pemasok
formalinnya. Mereka belinya lepas. Jadi tidak
ada dokumen. Tapi kita akan cari (pemasok
formalinnya),” kata Kepala Balai Besar POM
Bandung Sukriadi Darma di lokasi pabrik tahu
berformalin, Jumat (10/6/2022).
Tahu berformalin tersebut didistribusikan ke
beberapa kota/kabupaten. Di antaranya Jakarta,
Tangerang, dan Bogor.
“(Distribusinya) Tangerang, Jakarta, dan Bogor. Kalau pasarnya ada Pasar Jembatan Tiga, Ciputat,
Citayam, Jembatan Dua,” tuturnya.
Diketahui, pabrik tahu berformalin sudah beroperasi sejak 2019 dan 2022. Petugas masih mencari
pelaku lainnya yang diduga memproduksi tahu berformalin lainnya selain di wilayah Bogor.
“Masalahnya tahu ini selalu ketika kita lakukan penindakan selalu berpindah-pindah. Sebenarnya di
bulan Maret kemarin kita lakukan penindakan di Bogor juga di pabrik yang sama, orang yang berbeda.
Kita nanti akan mencari pelakunya. Karena kita sinyalir ini tidak hanya diproduksi di Bogor. Menurut
informasi yang kami dapatkan, ada indikasi pabrik tahu ini juga ada di tempat lain,” ungkapnya.
Hingga saat ini, petugas telah mengamankan dua pemilik pabrik tersebut. Yaitu S (35) dan N (48),
yang kini diamankan di BPOM Bandung.
Kedua pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan di Pasal
136. Dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara atau denda Rp 10 miliar.
“Untuk pabrik kita akan lakukan penghentian kegiatan. Nanti akan bekerja sama dengan Pemda
Kabupaten Bogor. Kemudian untuk produksinya akan kita hentikan. Terutama karena kita sudah
mendapatkan formalin,” jelasnya.