Page 26 - Majalah POM Edisi IX
P. 26
Jendela
KOLABORASI BADAN POM DAN ARISE PLUS INDONESIA
Tingkatkan Proteksi Keamanan Pangan
Berbasis Risiko (Oleh: Muhammad Rizky)
alam upaya memetakan atau kontaminasi silang. “Data ini kemu-
ulang profil risiko, Badan dian disusun menjadi profil risiko pangan
POM bersama ASEAN per komoditi untuk mendukung strategi
Keamanan pangan, terutama Regional Integration manajemen risiko dalam pengambilan
DSupport by The European kebijakan,” jelas Penny K. Lukito.
dalam hal penanganan, pe- Union (ARISE) plus Indonesia, meng- Ia juga menjelaskan, dengan adanya
gelar pelatihan dengan tema “Integrated data profil risiko pangan yang lengkap
nyiapan, dan penyimpanan Training on Food Safety Risk Profiling, di sepanjang rantai pangan, mendukung
makanan, sangat diperlukan Surveillance, and Testing Laboratory” penguatan pengawasan pangan secara
secara online yang dibagi dalam beberapa nasional dan bersinergi menjamin
untuk mencegah penyakit kali kegiatan pada 13-27 Agustus 2021. tersedianya pangan yang aman dan
Kegiatan ini menghadirkan Key Expert of bermutu. Untuk itu, penyusunan profil
atau keracunan makanan. Export Quality Infrastructure Arise Plus risiko memerlukan peran kemente-
Indonesia, Carsten Kudahl; Ahli Pangan rian/lembaga terkait pangan untuk
Tantangan keamanan pa ngan Institut Pertanian Bogor, Prof. Dedi Fardi- mengembangkan data profil risiko
dunia juga kian kompleks den- az; dan perwakilan Kementerian/Lembaga pangan masing-masing sektor sesuai
terkait sektor pangan. kewenangan nya.
gan meningkat nya berbagai Keamanan pangan di Indonesia Besar harapan Penny, pelatihan
sebenarnya juga memiliki risiko tersendiri. ini dapat membuka pengetahuan dan
isu di bidang sosial ekonomi. Untuk itu, penanganannya telah diatur pema haman yang sama dari lintas
Untuk itu, World Health Orga- dalam Peraturan Pemerintah Nomor 86 sektor dalam penyusunan profil risiko
Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan.
pangan. Selama enam hari, peserta akan
nization (WHO) dan Food Ag- Dalam Pasal 50 dan Pasal 58 peraturan membahas tiga aspek keamanan pangan.
tersebut, dinyatakan bahwa sistem penga- Pertama, pengkajian riset keamanan
riculture Organization (FAO) wasan pangan berbasis risiko harus ber- pangan, termasuk penyusunan profil
dasarkan kajian risiko, manajemen risiko, risiko keamanan pangan sesuai komoditas
merekomendasikan urgensi dan komunikasi risiko. Implementasinya masing-masing. Kedua, inspeksi,
penerapan sistem keamanan dilakukan melalui surveilans keamanan monitoring, surveilans, ekspor impor dan
pangan berdasarkan profil risiko. Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan
pangan berbasis risiko. Kepala Badan POM Penny K. Lukito, pangan, termasuk pengo lahan data hasil
membuka acara seraya menyebutkan pemeriksaan untuk tujuan manajemen
bahwa sistem pengawasan pangan risiko. Ketiga, pengujian laboratorium,
berbasis risiko yang efektif dan efisien, khususnya pengu jian di Jejaring
memerlukan dukungan data lengkap dan Laboratorium Pengujian Pangan Indonesia
tepat terkait bahaya pada pangan yang (JLPPI) untuk mendukung pengkajian
berasal dari lingkungan, proses produksi, risiko dan surveilan keamanan pangan.1
24
24
Vol.3/No.3/2021
V
ol.3/No.3/2021