Page 31 - Majalah POM Edisi IX
P. 31
Jendela
enyataannya, momen MP-
ASI tidak selalu mudah bagi
kebanyakan ibu. Bermacam
kendala menjadi penyebab
Ktidak terpenuhinya kebutu-
han pangan anak secara optimal. Mulai
dari minimnya edukasi, faktor kesibukan
ibu bekerja, hingga masalah ekonomi, dan
lain-lain, menjadi beberapa faktor penye-
bab. MP-ASI yang diberikan tidak jarang
yang ala kadarnya, seadanya, hingga
yang memang tidak selayaknya diberikan
kepada bayi.
Dampak pemberian MP-ASI yang
jauh dari sempurna, perkembangan fisik
anak bisa jadi terganggu. Perkembangan
fisik anak bisa mengalami keterlambatan
atau bahkan penurunan selepas masa
ASI ekslusif. Ibu bisa mengetahui apakah
tumbuh kembang anaknya terganggu atau
tidak dengan cara memantau dan mencer- Kewaspadaan dini dapat membantu ibu melakukan koreksi terkait pemberian MP-ASI
mati dengan seksama. Kewaspadaan dini yang sedang berjalan
dapat membantu ibu melakukan koreksi
terkait pemberian MP-ASI yang sedang berjalan. Dengan begitu, risiko Rita Endang, dalam acara “Webinar Pengendalian Produksi Berbasis
“Makanan kesehatan anak yang lebih buruk bisa dihindari. Risiko untuk UMK MP-ASI” secara online, Rabu (8/9).
Hadir mendukung para ibu yang dihinggapi dilema, Badan POM Rita Endang dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan,
Pendamping melakukan pengawalan terkait ketersediaan MP-ASI yang terjamin bahwa MP-ASI merupakan pangan risiko tinggi yang wajib me-
keamanan, mutu, dan gizinya. Penyediaan dan pengawasan MP- nerap kan standar dalam proses pembuatannya. “MP-ASI sebagai
ASI atau MP-ASI
ASI diatur dalam Peraturan Badan POM Nomor 1 tahun 2018 pangan risiko tinggi wajib menerapkan standar, mulai dari bahan
tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khu- baku, proses produksi, alat, hingga bangunan sesuai dengan CP-
memegang peranan
sus sebagai mana telah diubah beberapa kali terakhir dengan POB dan memperhatikan HACCP. Selain itu, perlu diperhatikan
penting dalam Peraturan Badan POM Nomor 24 tahun 2020. juga persyaratan mutu dan keamanan serta gizinya,” tambahnya.
MP-ASI sendiri merupakan salah satu produk yang dapat Dengan adanya jaminan ketersediaan produk MP-ASI yang
proses tumbuh diproduksi oleh Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pangan. Badan aman, bermutu, dan bergizi dari Badan POM, tentu akan
POM telah berkomitmen untuk mendukung peningkatan daya memudahkan para ibu dalam memberikan makanan yang
Dukung Ibu Berikan Makanan kembang anak.” saing industri, khususnya perkuatan UMK pangan. Hal ini juga terbaik untuk buah hatinya.1
sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Terbaik Kepada Buah Hatinya Nomor 86 tahun 2019 tentang Keamanan
Pangan yang memberikan kewenangan
Badan POM Terapkan kepada Badan POM untuk melaksanakan
pengawasan keamanan pangan, meliputi
sistem jaminan keamanan, mutu, dan gizi
Standar Wajib Produk MP-ASI pangan.
Kepala Badan POM RI, Penny K.
Lukito, menyebut peruntukan MP-ASI
bagi bayi dan anak membuat produk
tersebut harus diproduksi dengan
(Oleh: Bayu Kresna)
menerapkan Cara Pembuatan Pangan
Olahan yang Baik (CPPOB) dan Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP).
Setelah masa ASI ekslusif yang biasa dilakukan hingga bayi berusia 6 bulan berakhir, ibu “Kami memandang perlu meningkatan
kemudian mulai menyiapkan makanan pendamping yang akan diberikan. Namun MP-ASI, kompetensi/pemahaman produsen untuk
tidak bisa sekadar “lebih padat” dari ASI. MP-ASI, juga harus memenuhi kebutuhan gizi pengendalian produksi berbasis risiko untuk
MP-ASI melalui sarana webinar offline/
mikro dan makro, sekaligus aman dikonsumsi si kecil. Karena berbagai masalah kesehatan online, yang akan memberikan kontribusi
pada anak akan muncul jika kebutuhan asupan pangannya tidak terpenuhi dengan baik terhadap efektivitas pengawasan pangan,”
ungkap Ketua Badan POM, yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang, dalam acara “Webinar Pengendalian
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Produksi Berbasis Risiko untuk UMK MP-ASI” secara online, Rabu (8/9).
28 29
Vol.3/No.3/2021 Vol. 3/No. 3/2021