Page 24 - Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di Yogyakarta
P. 24
Judul : Standardisasi Usaha Jamu Gendong Tingkatkan Kualitas dan
Pemasaran
Nama Media : kompas.id
Halaman/URL : https://www.kompas.id/baca/nusantara/2020/08/12/pelaku-usaha-
jamu-gendong-distandardisasi/
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan standardisasi terhadap pelaku
usaha jamu gendong di Indonesia. Kelompok tersebut merupakan bagian pelaku
usaha skala kecil, menengah, dan mikro. Langkah ini menjadi upaya penjaminan
kualitas produk herbal tradisional agar semakin berdaya saing. “Selama ini, kita
menyadari khasiat jamu secara empiris. Tetapi, bagaimana penyajiannya menjadi
lebih baik dan dipercaya konsumen, ini memerlukan standardisasi,” kata Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, di Hotel Tentrem,
Yogyakarta, Rabu (12/8/2020).
Sepanjang 2020, terdapat 176 pelaku usaha jamu gendong yang menempuh
standardisasi oleh lembaga tersebut. Para pelaku usaha jamu akan memperoleh
sertifikat khusus dari BPOM seusai menempuh pelatihan standardisasi secara
daring. Terdapat tiga aspek yang setidaknya harus dipenuhi, yakni higienitas,
pendokumentasian, dan sanitasi. “Setelah situasi (pandemi Covid-19) membaik,
kami akan lebih intensifkan lagi pelatihan-pelatihan semacam ini. Programnya juga
diekstensifikasi dengan memberikan pelatihan bagaimana menjualnya secara
online,” kata Penny. Dalam situasi pandemi Covid-19, Penny mengungkapkan, jamu
mempunyai peluang untuk memperluas pasar. Ini didasari khasiat minuman herbal
tradisional tersebut yang dikenal mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Jamu mempunyai peluang untuk memperluas pasar. Ini didasari khasiat minuman
herbal tradisional tersebut yang dikenal meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh
karena itu, Penny menyatakan, pihaknya juga mendorong para pelaku usaha jamu
gendong agar membuat pengemasan produk yang menarik sehingga mengundang
22