Page 14 - MaPOM Vol.5/No.1/2023
P. 14
Ruang Belajar
WASPADA BAHAYA OBAT TRADISIONAL
BEREFEK 'CESPLENG'
Penulis : Maulvi Muhammad Adib
Editor : Eka Rosmalasari
Belasan orang dengan rompi biru tua berlalu lalang di sebuah pabrik obat tradisional ilegal yang beralamat
di Dusun Krajan RT. 003/RW. 004, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin
(13/03/2023). Garis kuning bertulis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Line dibentangkan pada tumpukan
produk obat tradisional berlabel Tawon Klanceng, Raja Sirandi Cap akar daun, dan Akar Daun.
abrik itu tampak gelap dan berantakan, ribuan dus serta botol
memenuhi gudang bagian depan yang ternyata telah difungsikan
sebagai tempat mengemas produk obat tradisional ilegal. Jika berjalan
Psedikit ke belakang, terdapat tong yang berisi madu tawon berjamur
dengan aroma sangat menyengat akibat proses fermentasi. Madu tersebut
nantinya akan ditambahkan Bahan Kimia Obat (BKO), seperti fenilbutazon,
deksametason, dan parasetamol lalu di-packing dan diperjualbelikan kepada
masyarakat.
Dalam label kemasannya, Tawon Klanceng dan dua produk lainnya
mengklaim dapat membantu meredakan pegal linu dan nyeri pada persendian,
encok, rematik, gatal-gatal, sesak nafas, ginjal, kencing manis, ambeien, dan Efek ini dirasakan
asam urat. Efek ini dirasakan pengguna secara instan karena kandungan bahan " pengguna secara
kimia obat dalam obat tradisional ilegal tersebut. instan karena
Fenilbutazon merupakan bahan kimia obat yang termasuk dalam golongan kandungan bahan
Anti-Inflamasi Non-Steroid (AINS). Bahan kimia obat ini indikasi penggunaannya
yaitu untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada rematik, penyakit asam urat kimia obat dalam
(gout), dan radang sendi (osteoartritis). Bahan sengaja ditambahkan dengan obat tradisional
tujuan mendapatkan efek 'cespleng' pada obat tradisional di pabrik tersebut. ilegal tersebut.
12
Vol. 5/No. 1/2023