Page 29 - MODUL_DIGITAL_Termodinamika Siklus Kompresi Uap_I Gede Artha Negara_Neat
P. 29
24
kondensor, refrigeran mengalami perubahan fase menjadi uap super
panas (superheated), refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi keluaran dari kompresor membuang atau melepas sejumlah kalor
ke lingkungan dan berkondensasi sehingga fase refrigeran menjadi cair
jenuh pada titik 3. Setelah keluar dari kondensor, refrigeran memasuki
katup ekspansi deangan fase cair jenuh dalam tekanan masih tinggi.
Ketika mencapai katup ekpansi, refrigeran mengalami ekspansi sehingga
tekanan dan temperaturnya drop mengalami penurunan. Pada titik 4,
refrigeran mengalami prubahan fase menjadi campuran cair dan uap.
Kemudian refrigeran memasuki evaporator untuk menyerap kalor dari
media yang didinginkan sehingga mengalami perubahan fase menjadi
uap jenuh bertekanan rendah. Selanjutnya siklus akan berulang secara
terus menerus. Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan
dalam diagram p-h yang terdapat pada Gambar 13.
3. P-h Diagram
Untuk mengetahui kinerja dari suatu sistem pendingin perlu
dilakukan analisis terhadap sistem pendingin tersebut. Salah satu cara
yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan perangkat yang
dinamakan diagram p-h. Diagram p-h merupakan diagram hubungan
antara tekanan dan entalpi dari suatu refrigerant. Diagram p-h digunakan
untuk mengetahui besaran-besaran yang digunakan dalam siklus
refrigerasi uap seperti tekanan, temperatur, entalpi. Setiap jenis
rerigerant memiliki bentuk dan karakteristik diagram p-h masing-
masing, refrigeran yang biasa di pasaran antara lain R32, R22, R134a,
dan lain sebagainya.
Beberapa jenis refrigeran sudah tidak dijual karena alasan mencemari
lingkungan. Walaupun refrigeran memiliki diagram p-h yang berbeda-
TERMODINAMIKA: Siklus Kompresi Uap I GEDE ARTHA NEGARA,ST.,MT