Page 128 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 128
113
Tahap kesebelas. pemasangan atap yang terbuat dari alang-alang
dilakukan di atas tanah. Alang-alang yang sudah dirakit disebut
"rangkem" merupakan lempengan-lempengan bidang a tap yang siap
dipasang pada rangka atap, Untuk memperkuat "rangken" dari
kemungkinan bergeser akibat angin. dibuatlah "cangkolan rangken"
semacam paku yang menjepit bilah bambu sebagai tihang rangken.
Pemasangan atap yang terbuat dari genteng dilakukan sama halnya
seperti memasang atap-atap pada bangunan lain yakni dengan
mengaitkan cangkokan-cangkokan "kenteng" pada bilah-bilah
"ram bat" ( ereng).
Pada tahap akhir. dilakukan pemasangan ukiran klasik pada tiang
"adeg" dengan ukiran gaya Cirebon. misalnya ukiran kaligrati dengan
motif ''ayang.
4.7 Tenaga
4. 7. I Tenaga Perancang
Tenaga perancang adalah orang yang memiliki pengetahuan
tentang seluk beluk bangunan. Di daerah Pasundan. termasuk juga di
desa Bugel. tenaga perancang bangunan disebut "tukang Bas". Orang
ini memiliki pengetahuan tentang mendirikan bangunan serta upacara
upacaranya. dan mengetahui pula cara-cara pembuatan sekaligus
pemasangan bagian-bagian tertentu dari rumah. Dapat dikatakan. dia
mengetahi jenis-jenis bangunan. bentuk bangunan baban-bahan serta
ukuran bangunan.
Tenaga perancang bisa dirangkap oleh tenaga ahli. karena
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang perancang secara keseluruhan
sama dengan seorang ahli. Dengan demikian seorang "tukang bas"
bertindak sebagai perancang sekaligus sebagai pelaksana dalam
mendirikan bangunan. Dalam merancangkan bangunan yang akan
dibangun itu. seorang tukang bas harus mencocokkan hasi I kerjanya
dengan orang yang akan memiliki hangunan. mengenai ienis dan
.
hentuk bangunan yang diinginkan.
Dalam tingkat yang sederhana. tukang has tidak mempcrhitungkan
sekaligus bcrapa jumlahnya bahan seperti kayu. bambu genteng dan