Page 142 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 142
127
Motif kombinasi tumbuh-tumbuhan dan binatang sering
dipergunakan pada lubang-lubang angin. Selain itu. pada ukiran-ukiran
kaligrafi, motif dengan kombinasi ini sering pula dipergunakan.
5.2.6 Arti dan Maksud
Nama motif kawung diambil dari nama pohon "aren". Namun
ragam hias ini diambil dari gambaran yang diperoleh apabila buah
pohon aren itu dipotong secara melintang, bijinya yang empat ini
terdapat dalam berbagai bentuk yang masing-masing memiliki nama
sendiri, misalnya pada pola kawung sderhana yang membuktikan
adanya pengaruh kebudayaan Hindu.
Nama "rucuk bung" diambil dari kata rucuk yang berarti tukul,
tumbuhan yang masih muda. Jadi rucuk bung diartikan sebagai tukul
tukulan (tumbuh-tumbuhan yang baru muncul dari benih yang
ditanamkan dalam bentuk lancip-lancip dan banyak jumlahnya),
melambangkan akan sifat pertumbuhan atau persemaian yang makin
hari makin tumbuh dan besar.
Motif kel iangan, berarti kel iang yakn i nama daun kering yang
sewaktu-waktu jatuh ketanah. biasanya dibuat sebagai patron (pola)
JUga.
Motif kangkungan sama halnya dengan motif bunga teratai
mempunyai arti kesucian. karena jenis tumbuh-tumbuhan tersebut
selalu ada di atas permukaan air. Pemakaian motif ini membawa
kedamaian dan kebenaran.
Motif simbar diambil dari nama daun yang tidak memiliki bentuk
dan rupa tertentu. Arti kata "simbar" ialah tumbuh-tumbuhan yang
hidup menempel pada tanaman yang ditumpanginya. Menurut
kepercayaan. si pemakai kayu jenis sum bar untuk bangunan-bangunan
mesjid atau bangunan tempat ibadah lainnya akan memiliki hati yang
dingin dan tentram. demikian plJJa motif simbar mempunyaFartl
ketentraman dan kedamaian.
Motifkombinasi memiliki arti sendiri-sendiri. Misalnya kembang
berarti kembang abang. rincik-rincik ribang berarti selalu malik
(membalik) dari bawah keatas. yakni bahwa hidup ini pulang ke asal.