Page 145 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 145

130


                                     Cecak  digambarkan  seluruh  badan  dengan  ekor  dalam  keadaan
                                 membengkok.  Dengan  demikian  juga  dengan  ular  pucuk  yang
                                 dipadukan  dengan  pohon-pohonan  atau  batang  dari  pohon-pohonan.
                                 Motif burung yang hanya bagian  sayapnya  saja  digambarkan,  disebut
                                 dengan istilah "sawat", di samping bentuk burung y·ang utuh.  Binatang
                                 lain  yang  sering  di kombinasikan dengan motif  lainnya  ialah  burung
                                 kutilang  dan  burung jalak.

                                 5.3.3  Warna

                                     Seperti  pada  motif-motif  lainnya,  ragam  hias  dengan  motif
                                 binatang  ini  tidak  memiliki  aturan  tertentu  dalam  hal  warna  yang
                                 dipergunakan.  Warna  ialah  perkara  yang  tidak  memikat  dibanding
                                dengan  bentuk  dan penempatannya.

                                     Pada  umumnya,  warna  yang  dipakai  disesuaikan  dengan  warna
                                sesungguhnya  daripada  binatang-binatang  itu  atau  tidak  memberinya
                                warna  sama  sekali,tetapi  menuruti  saja  bahan  yang  digunakan
                                misalnya kayu, tembok  bata  dan  sebagainya.

                                5.3.4  Cara  Membuat
                                    Untuk motif-motif yang diukirkan di atas  kayu. cara membuatnya
                                tidak berbeda dengan pengukiran motif-motif dengan ragam hi as yang
                                lain  pada  bahan  yang  sama  (kayu).  Sebuah  papan  kayu  yang  sudah
                                dipotong  sesuai  dengan ukiran  yang  diperlukan,  atau  beberapa  papan
                                kayu  yang  disambung-sambung  menjadi  sebuah  bidang  pengukiran,
                                ditempeli  dengan  bentuk-bentuk  (pola)  ukiran  yang  diinginkan.
                                Dengan  pola  ini  diperoleh  gambaran  secara  garis  besar  (global),
                                selanjutnya  dilakukan  penatahan  dengan  alat  "tatah".  Pengukiran
                                dilakukan  dengan  hati-hati  sampai  memperoleh  hasil  ukir  yang
                                sempurna.

                                5.3.5  Penempatan
                                    Motif-motif hias dengan bentuk binatang ini banyak dipakai pada
                                dinding-dinding  kayu  (gebyog)  pada  rumah-rumah  tempat  tinggal
                                golongan bangsawan dan orang-orang kaya.  Dinding-dinding kayu ini
                                ditaruh  di  antara  ruangan  depan  dengan  ruangan  tengah,  ukirannya
                                menghadap  ke  ruangan depan.
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150