Page 179 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 179

164


                               panyumpahan"  yang  dikeramatkan.  Di  kompleks  Gunung  Sembung
                               (Cirebon  Utara),  Bale  Pajajaran  atau  "Mande  jajar"  sudah  menjadi
                               sisa  yang  terbengkalai.
                                   Bangunan-bangunan  lainnya  :>eperti  rumah  tempat  tinggal  tak
                               urung  dari  perubahan-perubahan  sebagai  akibat  pertambahan  jumlah
                               kegiatan  rutin  untuk  masing-masing keluarga.  Pada  mulannya rumah
                               tempat  tinggal  dipergunakan  sebagai  tempat  keluarga  berlindung  di
                               waktu  malam  dan  bahaya-bahaya  lain  yang  datang  akibat  pengaruh
                               alam  seperti  udara  dingin,  hujan  atau  panasnya  sinar  matahari.  Pada
                               waktu-waktu sekarang , rumah dijadikan pula sebagai bagian dari "sta­
                               tus  syimbol"  seseorang  (keluarga),  dengan  membuat  bentuk-bentuk
                               rumah yang lebih  besar dan ruangan-ruangan yang  cukup  banyak  dan
                               bentuk  atap  pun  berubah.

                                   Bangunan  "masjid"  (masigit),  paling  banyak  mengalami
                               perubahan yang menuju kepada pemusnahan bentuk-bentuk tradisional
                               yang dimilikinya.  Bangunan mesjid sering dirombak karena kebutuhan
                               akan saran a ibadah bagi  tun at  Islam tidak seimbang lagi dengan jum lah
                               penduduk  yang  terus  menerus  bertambah.  Di  daerah  Priangan
                               (JawaBarat)  sekarang  sudah  tidak  nampak  lagi  mesjid-mesjid  lama
                               abad  ke-16/17  M  a sehi.  Selain  bahan-bahan  bangunan  yang
                               digunakannya tidak tahan waktu (terbuat dari bahan bambu/kayu),juga
                               mesjid-mesjid itu sengaja dirombak untuk memenuhi selera penguasa.
                               Di  Jawa  Barat,  bentuk  atap  tumpang  yang  tradisional  sudah
                               ditinggalkan,  berganti  dengan  atap-atap  kubah  gaya  Timur  Tengah.
                               Bahkan  dibeberapa  tempat,  atap-atap kubah  sudah  tidak  nampak  lagi
                               karena  diganti  dengan  atap-atap  baru  dengan  gaya  arsitektur  baru.
                                   Adapun  sebab-sebab  langsung daripada  kemunduran  itu  ialah  :

                               I)   Kurangnya  pemahanan  masyarakat  terhadap  arti  penting  dari
                                   arsitektur  tradisional  dan  kegunaannya.
                               2)   Kurang  penelitian  terhadap bangunan-bangunan  lama  yang  kena
                                   pugar  (restorasi)  sehingga  kekhususan  yang  dimiliki  oleh  suatu
                                   bangunan  lama  tidak  lagi  nampak.

                               3)   Kelambatan  pihak  yang  berwewenang  dalam  menetapkan  suatu
                                   bangunan lama sebagai eagar budaya yang dilindungi berdasarkan
                                   peraturan-peraturan  yang  berlaku.
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184