Page 176 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 176
161
upacara seperti itu. Alasjnnya. sesepuh tersebut menurut pandangan
mereka lebih mampu untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
telah menjadi tradisi sejak dahulu. Pada waktu sekarang. daya tahan
masyarakat untuk tetap melaksanakan upacara selamatan (hajat) pada
waktu-waktu tertentu sudah mula i berkurang. ak i bat penerangan dari
kota dan pandangan mereka terhadap nilai-nilai budaya yang berubah.
Pengaruh Islam nampak pada upacara-upacara adat yang
berhubungan dengan pembangunan rumah (dengan dipergunakan ayat
ayat AI-Qur'an dalam bacaan dan do'a). Pengaruh Islam nampak juga
pad a corak dan ragam h ias rumah-rumah bangsawan dan bangunan
bangunan tradisional lain seperti keraton dan sebagainnya. Pada
bangunan-bangunan rumah tinggal yang tidak terbiasa dengan ragam
h ias tertentu, pengaruh itu tidak nam pak. Pad a mesj id-mesj id yang
bergaya lama. Bentuk "atap" tumpang dan bentuk denah segi empat
atau bujur sangkar merupakan anasir bangunan lama. Sedangkan
bentuk "atap kubah" dan lengkungan-lengkungan asli menjadi ciri
pengaruh Islam.
Bahwa mesjid-mesjid juga melanjutkan tradisi lama dalam
pembangunannya, dibuktikan bahwa bangunan itu pada tingkat awal
perkembangannya, dibangun dengan pola panggung (berkolong)
seperti halnya r.ada rumah tempat tinggal. Dalam perkembangan
selanjutnya. bangunan-bangunan tersebut dibuat menjadi bangunan
bangunan bukan panggung dengan bahan-bahan yang dipergunakan
daripada batu bara. kayu dan genteng.
7.2.4 Pengaruh Pendidikan
Pada zaman kolonial, pendidikan sekolah belumlah merata
menjangkau seluruh wilayah (daerah) di negara kita dan seluruh
lapisan penduduk. Beberapa jenis sekolah bahkan disediakan bagi
golongan-golongan masyarakat yang dipandang untuk waktu itu
sebagai golongan istimewa, seperti halnya keluarga bangsawan
(priyayi). Rakyat biasa jangan sekali berkesempatan untuk
mcmperoleh pendidikan. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia.
bidang pcndidikan mulai diperhatikan pemerintah.