Page 172 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 172

157


                              4)   Bahwa dari  jenis-jenis bangunan yang  ada,  bangunan  keagamaan
                                  mendapat  tempat yang  baik dalam  masyarakat,  menunjukan  pula
                                  bahwa  nilai-nilai  serta  sikap  baru  beragama  berakar  kuat  dalam
                                  masyarakat  daerah  in i.
                                  Hal-hal  yang  di  kumpulkan  ini  walaupun  baru  merupakan
                              sebagian  dari  yang  terpateri  pada  arsitektur  tradisional  daerah  ini,
                              namun  dapat  dipergunakan  untuk  analisa  lanjutan.

                              7.  2 Pengaruh  Luar  Terhadap  Arsitektur  Tradisional

                              7 .2.1  Pengaruh  Teknologi

                                  Pembuatan  rumah  dan  bangunan-bangunan  lain  pada  mulanya
                              dilakukan  dengan amat sederhana.  Akibat kemajuan  pengetahuan dan
                              teknologi  baru,  pem buatan  rumah  pun  d i lakukan  kemud ian  dengan
                              cara-cara  yang lebih  maju.  Pendirian rumah dilakukan dengan gotong
                              royong  dipimpin  oleh  tukang  "bas"  yang  keahliannya  diturunkan
                              secara  turun  temurun.  memiliki  pengetahuan  tentang  ukuran-ukuran
                              rumah,  cara  mendirikan  rumah  dan  upacara-upacara  magis  yang
                              meliputinya.

                                  Selain  tata  cara  yang  harus  dikerjakan  pada  sebelum  dan  selama
                              mendirikan  rumah,  waktu untuk  mendirikan rumah dipergunakan pula
                              untuk  memilih  bahan  dan  mengawetkannya  bila  perlu  untuk
                              memperoleh  bah an  bangunan  yang  kuat  dan  tahan  lama.  Pem i I ihan
                              kayu-kayu  besar  untuk  l i ang  rumah  sangat  diperhatikan.  Kayu-kayu
                              untuk  tiang  dibuat persegi (seperti balok), sedang  kayu-kayu  penahan
                              dapat  dibiarkan  menuruti  bentuk  aslinya  (bulat utuh).

                                  Untuk  membuat  tiang-tiang  itu,  dahulu  dipergunakan  alat-alat
                              sederhana  yakni  "baliung"  (kampak  dan  rimbas),  golok  (untuk
                              memotong)  dan  sugu  (untuk  meratakan  muka  papan).  Bahkan  pada
                              tingkat  awalnya.  alat  sugu  tidak  digunakan.  Papan-papan  kayu  untuk
                              dingding  (gcbyog)  jarang  ditatah  (dihaluskan).  Alat-alat  itu
                              dipergunakan  untuk  membuat  lubang-lubang  pasak  atau  untuk
                              memperkecil bagian-bagian  tiang agar tiang-tiang itu dapat dihubung­
                              hubungkan  antara  satu  d engan ) ang  lainnya.
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177