Page 173 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 173

158


                                    Sistem  pasak  (Paseuk)  merupakan  cara  pemasangan  tradisional
                               untuk  bangunan-bangunan  tradisional  seperti  rumah  tempat  tinggal,
                               bale  lebu,  tajug,  dan  lumbung  (leuit).  Selain  sistem  pasak,  digunakan
                               pula  sistem  ikat  untuk  mengikat  bambu-bambu  di  atas  kayu  (untuk
                               atap dan  "talupuh").  Penemuan bentuk-bentuk paku dari kayu dan besi
                               kemudian, membawa cara baru dalam pemasangan ini.  Pada bangunan
                               bangunan  besar seperti  bale  desa dan  mesjid,  pemasangan  tiang-tiang
                               utama  dengan  sistem  pasak  masih  dipergunakan.
                                   Pengubahan  teknologi  lama  dengan  teknologi  baru  dari  tehnik
                               pemasangan  bagian-bagian  bangunan,  diikuti  dengan  tehnik
                               penggunaan  bahan.  Pada  umumnya,  bahan-bahan  alami  seperti  batu
                               kali,  kayu,  bambu,  tanah,  dan  daun-daunan untuk jenis-jenis bangunan
                               tradisional  di  Jawa  Barat,  berganti  dengan  bahan-bahan  hasil  proses
                               pem buatan  seperti  genting  dan  bata.  Perubahan  itu  terjadi  sejak
                               pengaruh  Hindu,  Cina dan  Eropa  masuk  ke daerah ini.
                                   Di  daerah  ini,  jumlah  rumah  dengan  pola  panggung  sudah  mulai
                               berkurang,  karena  didesak  oleh  pertambahan  jumlah  rumah-rumah
                               bukan  panggung  (pola  "ngupuk").  Penggunaan  bahan  bangunan  juga
                               mengarah  pada  bahan-bahan bukan alami  (tembok).  Selain persediaan
                               tanaman  yang  menghasilkan  bahan-bahan  alami  itu  sudah  jarang  dan
                               sulit  diperoleh,  teknik  pengawetan  bahan  terhadap  bahan-bahan  alami
                               itu  tidak  lagi  dilakukan.  Alasannya  orang  lebih  senang  untuk
                               membangun  rumah-rumah  mereka  dengan  bahan-bahan  baru  yang
                               mudah  diperoleh  atau  dibeli  di sumber-sumber  bahan  bangunan.

                               7.2.2  Pengaruh  Ekonomi

                                   Sistem  perekonomian  desa  yang  lebih  bertumpu  pada  hasil-hasil
                               pertanian seperti padi,jagung, kedele dan umbi-umbian mempengaruhi
                               corak  ragam  arsitektur  tradisional  di  desa-desa  Jawa  Barat.  Di desa
                               Bugel  Kecamatan  Torno,  sifat  agraris  masyarakatnya  masih  cukup
                               besar. sebab hampir 90% penduduknya menyandarkan diri pada hasil­
                               hasil  pertanian.  Namun  demikian,  kecenderungan  untuk  beralih  sifat
                               agraris  kearah  kekota-kotaan  (urbanis)  pada  sebagian  masyarakat
                               menunjukkan gejala menaik terutama pada masa-masa sesudah panen.
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178