Page 96 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 96

81


                                Kayu-kayu  yang dibutuhkan untuk mendirikan rumah ialah:  kayu
                            "jati"  untuk  tiang:  Kayu  "kihiang"  untuk  tiang  panto  (tiang  pintu).
                            Kayu  "jeuingjing"  untuk  tiang  panto.  dan  papan-papan  yang
                            diperlukan.  Kayu  "johar"  untuk  tiang  atau  pemikul:  Kayu  "laban"
                            untuk  tiang.  dan  Kayu  "kepuh"  untuk  usuk.
                                Kayu-kayu yang tidak bolch dipakai:  kayu yang batangnya dililiti
                            oleh  tanaman  (akar  pohon)  lain.  kayu  yang  tumbuh  di  kuburan,
                            kayu  yang  tumbang  akibat  angin ribut.  dan  kayu  yang  pecah  akibat
                            petir.
                                Adapun  bambu-bambu  yang diambil untuk  membuat rumah ialah :
                            a.  bambu tali atau "awi tali" untuk usuk,  bilik atau darurung; b. bambu
                            surat  atau  "awi  surat"  untuk  ereng,  cemped  atau  palupuh;  c.bambu
                            bitung  "awi  bitung"  untuk  kaso-kaso  (usuk)  dengan  cara  dibelah.
                                Bambu  mudah  didapat,  tetapi  dalam  hal  pemeliharaannya
                            memerlukan perhatian.  Bambu yang sudah ditebang diawetkan dengan
                            cara  direndam  dalam  sungai  berlumpur  (susukan).  supaya  bambu­
                            bambu  itu  tidak  Iekas  menjadi merah karena jamur  atau rusak karena
                            dimakan  Rayap  (rinyuh).  Karena  waktu  yang  diperlukan  untuk
                            mengawetkan  dengan  cara  dengan  dem ik ian cukup lama.  orang  de sa
                            sekarang  sudah  jarang  melakukanya.

                                Alat-alat  yang  dipergunakan  untuk  mengambil  (ngala)  bahan
                            rumah  tersebut  ialah  baliung.  patik  dan  golok,  masing-masing  untuk
                            menyongkel,  memotong  membelah kayu  atau  bambu.

                            4. I .4  Penentuan  Waktu
                                Waktu  untuk  mendirikan  rumah  sangat  diperhatikan  oleh
                            seseorang  yang  akan  mendirikan  rumah.  Biasanya,  seseorang  yang
                            akan  mendirikan  rumah  meminta  pertolongan  kepada  "sesepuh".
                            Apabila rencana untuk mendirikan rumah itu sudah disiapkan.  Orang
                            yang  disebut  sesepuh  ini  biasanya  mengetahui  benar  akan  hari  baik
                            dan  hari  buruk  untuk  mendirikan  rumah.

                                Di  beberapa  tempat,  orang  semacam  ini  disebut  tukang
                            "mantangankeun".  "Di  Bugel".  orang-orang  tua  pada  umumnya
                            memiliki  pengetahuan  yang  didapat  secara  turun  temurun.  tentang
                            waktu-waktu yang buruk untuk melakukan berbagai macam pekerjaan
                            besar  seperti  bepergian.  berdagang  atau  mendirikan rumah.
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101