Page 99 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 99

84


                                   .lika  dilihat  dari  struldur  bangunannya.  rumah-rumah  tradisional
                               memang dapat dibagi  dalam  tiga bagian pokok. yang tidak boleh tidak
                               harus  ada  pad a  setiap  rumah  trad is ion a I.
                                   f3agian  bawah.  terdiri  dari  "umpak"  (tatapakan).  bagian  tengah,
                               terdiri  dari  "tiang-tiang"."palupuh".  pintu.  jendela  dan  "bilik",
                               sedangkan  bag ian  atas. terdi ri dari a tap  (hateup)
                               4.2.1   Bagian  Bawah

                                   Bagian  paling  bavvah  dari  bangunan  tempat  tinggal  ialah  batu
                               "tatapakan"  (Umpak)  yang  berfungsi  sebagai  pondasinya.  Pondasi
                               umpak  memang  amat  baik  untuk  digunakan  pada  tanah  yang
                               mengandung pasir, atau tanah liat yang kering atau bercadas.  Di daerah
                               pegunungan  yang  lembab  dengan  tanahnya  yang  tidak  terlalu  kering,
                               pondasi  umpak  ini  amat  cocok  digunakan  pada  rumah-rumah  pola
                               panggung.

                                   Di   desa   Bugel  hampir   semua   bangunan    tradisional
                               mempergunakan  pondasi  umpak.  Bangunan-bangunan  lama  yang
                               berkolong  (mempergunakan  pondasi  umpak)  adalah  rumah-rumah
                               tempat  tinggal.  bangunan  "bale-bale"  dan  "leuit".

                                   Ada  pula  bangunan  yang  tidak  mempergunakan  pondasi  umpak,
                               misalnya bangunan yang disebut "saung".  Bangunan ini bisa didirikan
                               di sawah-savvah pada waktu menjelang panen sampai panen itu selesai.
                               Bangunan saung mempergunakan pondasi tanam. karena tihang-tihang
                               sebagai  penyalur  seluruh  gaya  beban  bangunan,ditanamkan  (tanpak
                               umpak)  ka  dalam  tanah.

                                   Dilihat dari konstruksi bangunannya, cara menggunakan "umpak"
                               cukup  memberikan  kestabilan  pada  bangunan  itu,  karena  gaya  hori­
                               zontal  masih  dikalahkan  oleh  gaya  vertikal  dari  seluruh  bangunan.
                                   Umpak  (tatapakan)  dibuat  dari  batu  padas  yang  diambil  dari
                               badan gunung di daerah pegunungan berbentuk padas.  Dari punggung­
                               punggung  gunung  tersebut,  kelompok  pembuat  batu  tatapakan
                               mengambil  bungkah-bungkah  besar  batu  padas  dengan  alat-alat  yang
                               d isebut  "ba I incong".  Bungkahan  batu  itu  d i buat  ba lok-balok  batu
                               dengan  permukaan  yang  masih  kasar  dengan  cara  menyerpih  bagian­
                               bagian  yang  menonjol.   Sampai  menghasilkan  sisi-sisi  yang  hampir
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104