Page 100 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 100
85
rata. Untuk meratakan keempat sisi permukaan balok-balok batu itu
dipergunakan alat "kampak". dengan memukul-mukul bagian-bagian
yang menonjol.
Bentuk-bentuk batu tatapakan yang ada di daerah penel itian, ialah :
I ) . Bentuk utuh (bulat), yakni batu a lam yang diambil dari sungai
bekas letusan gunung pada masa lampau, merupakan batu tanpa
pengerjaan lebih lanjut, biasa dipakai untuk alas kaki "golodog".
2 ). Bentung lesung (I isung) yakn i batu berbentuk balok yang berd iri
tegak dengan permukaan pada sisi alas lebih kecil daripada
pennukaan sisi bawah, banyak dipakai pada rumah tempat tinggal
dan "leu it".
3). Bentuk kubus (balok), yakni batu berbentuk kubus ditegakan
dengan sisi-sisi atas dan bawah sarna besar.
Batu-batu tatapakan banyak dibuat di daerah pegunungan Tengah
(Garut, Tasikmalaya dan sekitarnya). Namun akibat penggunaan
bahan-bahan baru seperti batu bata dan semen. pembuatan batu-batu
tatapakan itu sudah jarang dilakukan. berganti dengan susunan
batubara yang dilapisi oleh tembok (adonan) semen.
4.2.2 Bagian Tengah
4.2.2.1 Palupuh
Palupuh (atau disebut talupuh) adalah bagian yang dibuat dari
bam bu yang di lempengkan menjad i I em pengan-lem pengan barn bu .
.len is bam bu yang d igunakan sebagai bah an untu k mem buat pal upuh
ialah barnbu "awi surat".
Adapun car a mem buatnya dem i kian :
Bambu yang sudah setengah tua ditebang (dituar) pada
pangkalnya, kemudian batang barnbu itu dibersihkan dari ranting
ranting dan serabut-serabut yang rnenempel. Pada ujungnya dipotong
sedikit. sehingga diperoleh batang bambu sepanjang 4--5 mder.
Potongan bambu utuh itu kemudian dibelah dengan cara dicencang-