Page 105 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 105
90
Untuk membuat kerangka daun pintu, harus disiapkan papan
papan kayu yang dijadikan satu bidang dengan cara masing-masing
sisi dari bidang tersebut dibuat lebih pipih untuk dapat dimasuki oleh
bagian-bagian pinggir dari kerangka itu. Bidang atas daripada
kerangka daun pintu, biasanya ditutup dengan susunan papan-papan
ka) u yang dipasang dengan jarak tertentu, sehingga antara papan
papan itu terdapat lubang-lubang. tempat jalan keluar masuknya angin.
Ada beberapa macam daun pintu (tangkeban) yang terdapat di
daerah penel itian, yakni : pintu yang berdaun pintu dua bidang berdiri
tegak yang disatukan dengan batang kayu, pintu yang berdaun pintu
dua bidang masing-masing separuh diatas dan separuh dibawah, pintu
yang: berdaun pintu terbuat dari anyaman bambu (sarigsig), sedangkan
rangkanya terbuat dari kayu.
4.2.2.5 Jendela
Jendela atau disebut "Jandela", adalah bagian rumah yang
berfungsi sebagai lubang keluar masuknya angin. Tidak semua rumah
tempat tinggal memiliki jendela. Pada rumah-rumah yang tergolong
kuno, jendela dibuat lebih kecil seperti lubang angin. Rumah tua di
desa Panjalin, kecamatan Sumberjaya, kabupaten Majalengka,.niemili
jendela pendek· dipasang di atas batang pananggeuy. Di desa
Kasokandel, kabupaten Majalengka ditemukan pula rumah tua dengan
jendela dalam bentuk yang kecil tak lebih dari setengah meter panjang
dan lebarnya, di bagian atasnya melengkung dengan lengkungan klasik
gaya Hindu.
Rumah-rumah tradisional di daerah ini pada umumnya memiliki
jendela yang terletak di sebelah pintu muka. Pemasangan jendela
biasanya bersamaan
waktunya dengan pemasangan pintu yakni pada waktu
pemasangan kerangka rumah. Cara pembuatannya juga tidak berbeda
dengan cara pembuatan pintu seperti disebutkan di atas.
4.2.3 Bagian Atas
4.2.3.1 "Hateup" (atap)
Bahan-bahan untuk membuat "hateup" (atap) ialah: daun kelapa.
teramJ, ijuk. atau alang-alang. Atap yang dibuat dari bahan-bahan