Page 109 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 109

94


                               ke  dalam  lubang  yang  sudah  disediakan  sebelumnya  pada  batang
                               pamikul.  Untuk  memperkut  gigitan  pupurus  pada  lubang  masing­
                               masing  pupurus  dipakukan  dengan  bagian  yang  berfungsi,  sebagai
                               paku  yakni  paseuk  terbuat  dari  kayu  yang  pipih  pada  ujungnya.  Pada
                               waktu  mem bongkar.  paseuk  ( paku)  itu  dapat  d i lepaskan,  dan  dengan
                               mudah  pupurus  melepaskan  gigitannya.  Paneer  dipasang  di  bagian
                               bawah,  dengan  memasukkan  kedua  ujung  ke  dalam  "bobokan"  yang
                               telah  disediakan  pada  bagian  rumah  tiang-tiang  sedemikian  rupa.
                               sehingga  bagian-baian  tiang,  pananggeuy,  paneer  dan  pamikul  itu
                               membentuk  segi  empat  seperti  yang  disebut  rancak  tadi.  Untuk
                               memperkuat  tiang-tiang  itu  selanjutnya  perlu  dipasang  bagian  yang
                               disebut  "Jodang".  Bagian  ini  merupakan  siku-siku  panjang  yang
                               dipasang melintang dari ujung pananggeuy ke ujung pamikul,  sehingga
                               menyerupai  garis  diagonal  dari  bentukan  segi  empat  tadi.
                                   Tahap  kesembilan  :  pekerjan  selanjutnya  ialah  pemasangan
                               "tarumpuh  adeg" di  tengah-tengah  bagian  atas  dan batang  pangheret.
                               Di  atas  tarumpah  adeg  yang  berlubang  (bobokan)  itulah  kemudian
                               dipasang  dan  ditegakkan  bagian  yang  disebut  "adeg".  Fungsi  adeg
                               adalah menopang  batang  suhunan.  Pemasangan suhunan ini dilakukan
                               biasanya  dengan  disertai  upacara  tersendiri  yang  disebut  upacara
                               "ngadegkeun  bumi"  (mendirikan  rumah),  yakni  dengan  antara  lain
                               memasang  batang-batang  tebu  pada  tiang-tiang  adeg.   Pemasangan
                               batang  suhunan  di lakukan  dengan  cara  memasukkan  pupurus  yang
                               sudah  dibuat  sebelumnya  pada  kedua  bagian  ujung  dari  batang
                               suhunan  tersebut.

                                   Tahap  kesepuluh:  setelah  selesai  dengan  pemasangan  suhunan,
                               dilanjutkan  kemudian  dengan  pemasangan  "kuda-kuda"  di  atas  tiang
                               adeg menyusur ke bawah ke arah pamikul, diikuti dengan pemasangna
                               bagian-bagian  .lain  seperti  :  jure.  gordeng,  dan  usuk.  Jure  dipasang
                               dari kedua  ujung  suhunan  ke  arah  keempat sudut  rumah melalui titik­
                               titik  pertemuan  antara  pamikul  dan  pengheret.  Gordeng  dipasang
                               sejajar  dengan  batang  suhunan  di  tengah-tengah  jure,  pamikul  dan
                               pangheret.  Di  atas  pamikul  dan  gordeng,  dipasang  "layes"  (usuk)
                               dengan  puncaknya  dipasang  sepanjang  batang  suhunan,  dilanjutkan
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114