Page 114 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 114

99


                               Dalam  tahap  kelima  disiapkan  bagian-bagian  bangunan  sesuai
                           dengan  ukuran  masjid  yang  akan  dibangun.  Dimulai  dengan  "ngadek
                           kai"  (pembacokan  dan  pemotongan  kayu-kayu)  sampai  pada
                           pemotongan,  pembelahan dan penghalusan kayu-kayu untuk dijadikan
                           bagian-bagian  tertentu  dari  bangunan  itu.  Batang-batang  kayu  yang
                           besar  dijadikan  tiang-tiang.  Jumlah  tiang yang  diperlukan  ialah  enam
                           batang  terdiri  atas  dua  tiang  utama,  dua  "tiang  paimbaran",  dan  dua
                           "tiang  burung".  Bagian-bagian  lainnya  yang  perlu  dibuat  ialah
                           "pananggeuy"  (gagalur),  "paneer".  "pangheret".  "pamikul",  "tihang
                           momolo",  "tihang  adeg",  tihang-tihang  untuk  "jejeneng  panto".
                           "palang dada", "jure-jure". "kuda-kuda",  "ereng". "ontob" dan "linear".
                           Kemudian  dibuat  pula  darurung,  sarang.  sisiku  dan  batang-batang
                           deudeul.

                               Pada  tahap  selanjutnya  pemasangan  (perakitan)  bagian-bagian
                           kerangka  masjid  di atas  tanah.  Mula-mula di  rakit  sepasang  rancak,
                           untuk  bagian  depan.  kemudian  "rancak"  belakang  dan  "rancak
                           rohangan  imam" (paimbaran).  Rancak  depan  terdiri  atas  :  dua buah
                           tiang  utama  untuk  sudut  kiri  dan  sudut  kanan  masjid.  satu  batang
                           gagalur  (panangeuy)  dan  pangheret  yang  lebih  pendek  dibanding
                           dengan rancak- badan.

                               P11da  tahap  ketujuh  dilakukan  pekerjaan  menegakkan  "rancak­
                           rancak" yang sudah selesai dirakit pada tempat yang sudah disediakan.
                           Masing-masing tiang harus tetap berdiri di atas "tatapakan" yang sudah
                           ditentukan  tempat-tempat  kedudukannya  ketika  menentukan  ukuran
                           denah  bangunan.  Seperti  halnya  membangun  rumah  tempat  tinggal
                           seperti dikemukakan di atas,  pemasangan rancak ini dilakukan dengan
                           mempergunakan  alat  bantu  berupa  bambu-bambu  yang  ditancapkan
                           ujung-ujung  pangkalnya  pada  tanah  dan  diikatkan  ujung-ujung
                           puncaknya  pada  tiang-tiang  yang  sedang  ditegakkan  dalam  posisi
                           serupa "cagak" yang disebut "cagak gunting".  Rancak  depan terlebih
                           dahulu  dipasang.  diikuti  dengan  rancak-rancak  belakang  dan
                           "rohangan  imam".
                               Pada  tahap  kedelapan  dipasang  bagian  bangunan  yang  disebut
                           "gagalur  t�er"  (gagalur  yang  sejajar  dengan  batang  teer)  yang
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119