Page 113 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 113

98


                                ini  terbuat  dari  bilah-bilah  h.ayu.  dipasang  dibagian  bawah  sepanjang
                                "gagalur pananggeuy" dan  "gagalur paneer", untuk menutup sisi bawah
                                bilik.


                                4.4  Tahap-tahap  Mendirikan  "Masjid"
                                    Tahap  pertama  dalam  mendirikan  "masjid"  ialah  memilih  dan
                                menentukan  tanah  yang  akan  d ijad ikan  tempat  untuk  mem bangun
                               masjid.  Tanah  yang  dipilih  harus  cukup  keras,  dekat  dengan  air  atau
                                aliran air yang bersih.  Apabila tidak ada sungai atau sumber air lainnya
                               dekat  tempat  itu,  setidak-tidaknya  di  sekitar  tempat  itu  mudah  untuk
                               menggali  sumur  untuk  keperluan  pengambilan  air  wudhu  kelak.
                                Tempat  untuk  mendirikan  masjid  seyogyanya  mudah  dicapai  oleh
                                penduduk  Muslim  yang  bermaksud  untuk  bersembahyang  bersama.
                                    Sebelum dimulai pembangunan "masjid",  tanah harus dibersihkan
                               dan diratakan dahulu  seperti halnya akan mendirikan rumah.  Kegiatan
                               ini  merupakan  tahap  kedua  pendirian  masjid.  Pekerjaan  ini  disebut
                               "ngalelemah",  yakni  menebang  pohon-pohon  sekaligus  meratakan
                                gundukan  tanah  yang  mengganggu  tanah  tempat  akan  mendirikan
                                "masjid"  tersebut.
                                    Pada  tahap  ketiga  dilakukan  pengumpulan  bahan-bahan  untuk
                               membangun  masjid  tersebut.  Tahap  pengumpulan  bahan  ini  disebut
                               "kukumpul".  Bahan-bahan yang dikumpulkan adalah:  kayu-kayu dari
                               jenis  terbaik,  bambu-bambu,  injuk.  paku.  genteng.  Bahan-bahan  itu
                               didapat dari  usaha gotong royong sesama  anggota masyarakat, sampai
                               semua  bahan  yang  diperlukan  cukup  terkumpul.
                                    Pengukuran  tanah,  dan  menentukan  ukuran  "masjid"  yang  akan
                               didirikan  merupakan  tahap  keempat.  Pekerjaan  ini  disebut  dengan
                               istilah  menentukan "gagajah" menentukan panjang tiap sisi  bangunan
                               yang akan didirikan  itu).  Ukuran yang digunakan ialah  "depa".  Seperti
                               halnya mengukur rumah yang akan didirikan,  menentukan  gagajah  ini
                               pun  dilakukan  dengan  cara  pengukuran  berdasarkan  lima  depa,  dan
                                ukuran  untuk  bangunan  masjid  ukuran  yang  di  anggap  baik  di  daerah
                               penelitian  ialah  ukuran  yang  jatuh  pada  depan  kelima. yakni  "ria"
                                artinya  ramai  oleh  pengunjung  yang  berniat  untuk  kebaikan.  seperti
                               halnya  ban.gunan  bale  desa.  Denah  masjid  biasanya  berbentuk  segi
                               empat  (bujur  sangkar).
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118