Page 110 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 110

95

                             dengan  pemasangan  bilah-bilah  bambu  kecil  tetapi  panjang  yang
                             merupakan  bilah-bilah  "rambat"  (ereng),  dipasang  melintang  dan
                            sejajar  dengan  pangheret  dan  pamikul.  Pemasangan  papan  "ontob"
                            dilakukan  dengan  menutup  seluruh  ujung-ujung  usuk  tersebut  dari
                            ujung  jure  ke  ujung  jure lainya.  Tahap  ini  diakhiri  dengan memasang
                             atap  atau  "kenteng-kenteng",  dengan  cara  mengaitkan  centelan­
                            centelan kenteng rambat-rambat  ( ereng).
                                Tahap kesebelas:  setelah seluruh atap selesai dipasang, dilakukan
                            kemudian  pemasangan  bagian-bagian  lain  yang  merupakan  bagian
                            tengah  dalam  keseluruhan  bangunan.  yakni  bagian  yang  disebut
                            "palang  dada" yang merupakan  kerangka  dinding bambu.  Bagian ini
                            terbuat  dari  bambu  atau  kayu,  dipasang  saling  melintang
                            menghubungkan bagian tengah tiang dengan tiang, dan bagian tengah
                            pamikul  dan  pananggeuy.  Pada  setiap  kerangka  tiang  yang  akan
                            ditutupi  dengan  dinding,  harus  dipasang  palang  dada.  terutama  di
                            bagian-bagian  sisi luar  dari  rumah  yang  sedang  dibangun.

                                Tahap  keduabelas:  dilakukan  pemasangan  "darurung"  sebagai
                            dudukan  "palupuh"  (lantai).  Darurung  dapat  dibuat  dari  kayu  atau
                            bambu  utuh.  pada  umumnya  dibuat  dari  kayu  atau  bambu  utuh.  pada
                            umumnya  dibuat dari  bambu bulat  untuk menghemat biaya dan untuk
                            menambah daya pegas sebagai penahan lantai.  Pemasangan nya dahulu
                            diikat  dengan  tali  ijuk  atau  rotan,  sekarang  dengan  dipakukan  pada
                            pananggeuy  atau  "gagalur".  Di  atas  dururung  tersebut  dipasang
                            kemudian  bagian  lain  yang  disebut  "sarang".  yakni  bambu  yang
                            dianyam maksudnya  untuk menahan palupuh agar palupuh tetap rata.
                            Bagian  sarang  dipasang  secara  melintang  dan  diikat  pada  darurung
                            dengan  sistem  ikat  silang  yang  disebut  "ikat  tapak  jalak",  biasanya
                            dengan  tali  injuk  atau  rotan.  Tahap  ini  diakhiri  dengan  pemasangan
                            talupuh  yang  terbuat  dari  bambu  belah  diiris-iris  sehingga  menjadi
                            lembek  (lentur).  dibuang  isinya.  dibersihkan  mata  bambunya.
                            kemudian  "didendeng"  (dijadikan palupuh).  Palupuh  dipasang  di atas
                            darurung  dan  sarang.
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115