Page 10 - e-modul bab 10 PAI
P. 10
nginkan pengangkatannya sebagai khalifah dimusyawarahkan oleh
para sahabat, akhirnya hasil musyawarah menyatakan Ali sebagai
khalifah (Supriyadi, 2008:93-101).
Selanjutnya, pada masa dinasti Umayyah, lembaga khilafah
menjadi sistem kerajaan yang otoriter. Ketika kekuasaan ada pada
tangan dinasti Abbasiyah konsepsi seputar khalifah bergeser menjadi
wakil Tuhan di muka bumi. Kekuasaan Khalifah dengan konsepsi
yang baru ini menjadi tak terbatas. Klaim khalifah sebagai
mandataris Allah di muka bumi ini dapat dilihat dengan gelar yang
dipakai para penguasa Abbasiyah, yaitu Khalifatullah. Selanjutnya,
muncullah gerakan anti khalifah Abbasiyah dengan mendirikan
kekuasaan di tingkat daerah. Mereka menggunakan istilah baru, yaitu
amir. Kata amir pertama kali digunakan untuk merujuk pada
pemimpin yang memiliki kapasites militer yang tangguh, seperti yang
ditunjukkan oleh Umar bin Khattab dengan gelarnya yang terkenal,
Amirul Mukminin. Pada periode terkemudian, sebutan amir ini
kemudian bergeser menjadi gelar bagi pemimpin negara Islam.
Berdasarkan fakta historis di atas, tampak bahwa tidak ada
aturan baku dalam pemilihan pemimpin dalam Islam, kecuali aturan
untuk musyawarah dan mufakat. Namun, prosedurnya selalu
berubah sesuai dengan tuntutan zaman yang mengiringinya.
D. Cinta Tanah Air Menurut Islam
Cinta tanah air merupakan tabiat alami manusia (fitrah).
Karena di tanah air itulah manusia dilahirkan dan dibesarkan, dididik
dan disayang. Perasaan rindu terhadap tanah air menunjukkan
adanya cinta dan hubungan batin antara manusia dengan tanah
tumpah darahnya. Cinta tanah air menimbulkan nasionalisme, yaitu
kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki kebanggaan
sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa; memiliki rasa
solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara
setanah air; serta menjunjung persatuan dan kesatuan.
Kecintaan terhadap tanah air akan menimbulkan sikap patriot,
yang berarti sikap gagah berani, pantang menyerah dan rela
berkorban demi bangsa dan negara. Perwujudan sikap patriotisme
dapat diwujudkan dengan cara menegakkan hukum dan kebenaran,
memajukan pendidikan, memberantas kebodohan dan kemiskinan,
menghindari perilaku yang mengarah pada korupsi, meningkatkan
kemampuan diri secara optimal, memelihara persaudaraan dan
persatuan. Semangat cinta tanah air dapat dimulai dan diterapkan di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar melalui kete-
ladanan.
9