Page 5 - e-modul bab 10 PAI
P. 5

disebut juga Islam Politik (al-Islam as-Siyasiy) karena menganggap
                   politik sebagai bagian integral dari Islam. Mereka memandang Islam
                   sebagai  suatu  agama  yang  serba  lengkap,  termasuk  ketatanegaraan
                   atau politik.
                          Tipologi  ini  disebut  juga  dengan  kelompok  fundamental;

                   menginginkan  syariat  Islam  menjadi  dasar  negara  dan  semua
                   peraturan  serta  keputusan  yang  ada  di  dalamnya.  Di  Indonesia,
                   terdapat  jelmaan  pandangan  tersebut  dalam  gerakan  Negara  Islam
                   Indonesia (NII) dalam berbagai variannya. Kelompok ini mempunyai
                   tauhid  mulkiyyah  di  samping  rububiyyah  dan  ilahiyyah.  Tauhid
                   mulkiyyah adalah pengakuan bahwa hanya Allah satu-satunya Malik
                   (Raja)  yang  memiliki  kerajaan  langit  dan  bumi.  Tauhid  mulkiyyah
                   mereka  ini  antara  lain  didasarkan  pada  QS.Al-Isra‟:111  dan  al-
                   Maidah:120.
                          Dalam  pandangan  mereka,  jika  mereka  mengakui  keberadaan

                   lembaga  lain  di  luar  lembaga  pemerintahan  syariat  Allah,  maka
                   mereka  musyrik  terhadap  mulkiyyah  Allah.  Ideologi  semacam  ini
                   mirip dengan pandangan Maududi bahwa  sistem politik didasarkan
                   pada tiga prinsip pokok: tauhid, risalah, dan khilafah. Konsep tauhid
                   menegaskan bahwa Allah-lah satu-satunya Rabb berdaulat terhadap
                   alam  ini.  Konsep  risalah  menegaskan  bahwa  Al  Quran  itu  bersifat
                   global, penjelasannya ada pada aktivitas risalah Nabi. Konsep ketiga

                   adalah  khilafah,  yaitu  keberadaan  manusia  sebagai  wakil  Tuhan.
                   Manusia hanya memiliki kekuasaan sebatas yang didelegasikan oleh
                   Allah.  Kekuasaan mutlak milik Allah. Dengan kekuasaan mutlak  ini
                   negara yang diangankan Maududi adalah kerajaan Tuhan (mulkiyyah
                   Tuhan).  Yang  termasuk  dalam  tipologi  ini  adalah  Rasyid  Ridha,
                   Sayyid  Qutub, Abul A‟la  Al-Maududi,  Hasan Al-Banna, Mohammad
                   Abduh, dan Muhammad Natsir.
                   b.  Tipologi Sekuler
                          Tipologi  sekuler  berpendapat  bahwa  agama  bukanlah  negara.
                   Negara  adalah  urusan  dunia  yang  pertimbangannya  menggunakan

                   akal  dan  kemaslahatan  kemanusiaan  yang  bersifat  duniawi  saja.
                   Agama adalah urusan pribadi dan keluarga. Agama tidak harus diatur
                   negara  dan  begitu  sebaliknya.  Penganut  tipologi  ini  menyatakan,
                   tidak ada dalil eksplisit dalam Al Quran maupun hadis yang menun-
                   jukkan  kewajiban  mendirikan sebuah  negara.  Kelompok  sekuler  ini
                   disebut  juga  Kiri  Islam (Al-Yasar Al-Islamiy).  Pemikir  yang  masuk
                   dalam kategori ini adalah Ali Abdur Raziq, A.Luthfi Sayyid, Muham-

                   mad  Ahmad  Khalafullah,  Muhammad  Sa‟id  Al-Asymawi,  Faraj
                   Faudah,  Abdurrahman  Wahid,  dan  mantan  presiden  Sukarno.  Jika


                                                           4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10