Page 19 - E-Modul Sistem Pertahanan Tubuh_Ni Made Satya Pratiwi_1813041005_Pendidikan Biologi_FMIPA_UNDIKSHA
P. 19
Imunisasi Aktif
Pada imunisasi aktif, sistem kekebalan tubuh seseorang dirangsang
untuk menghasilkan antibodi. Artinya, pada imunisasi aktif, antibodi
dibentuk sendiri oleh tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena
tubuhnya terinfeksi oleh mikroorganisme patogenik. Misalnya
pemberian vaksin cacar dan vaksin campak.
Imunisasi Pasif
Pada imunisasi pasif, seseorang mendapatkan antibodi dari individu
atau organisme lainnya. Imunisasi pasif dilakukan dengan
pemberian antibodi kepada seseorang yang belum kebal terhadap
suatu penyakit. Misalnya pemberian serum tetanus. Tetanus dapat
dicegah melalui imunisasi DPT atau diobati dengan pemberian
antibiotika dan suntikan antitetanus.
Sejak dari lahir tubuh sudah memiliki sistem pertahanan tubuh yang
melindungi kita dari penyakit, namun apabila seseorang terkena suatu
penyakit maka tubuh seseorang akan mebuat antibodi yang akan
menyerang penyakit tersebut, namun dikarenakan antibodi yang dihasilkan
sedikit, maka penyakit menyerang tubuh. Jika penyakit ini datang dua kali
maka zat antibodi telah siap untuk melawannya, akhirnya tubuh telah siap
untuk melawan penyakit tersebut.
Kekebalan tubuh juga dapat dibuat dengan sengaja memasukkan penyakit
tertentu yang sudah dilemahkan. Peristiwa ini disebut imunisasi buatan
(artifisial). Imunisasi buatan diperoleh melalui pemberian vaksin. Vaksin
merupakan cairan yang berisi antigen (mikroorganisme atau toksin) yang
telah dilemahkan.
Pemberian vaksin, selain membentuk
antibodi, biasanya disertai gejala demam
ringan yang berlangsung 1 – 2 hari serta nyeri
atau bengkak pada bagian tubuh yang
diinjeksi. Vaksin yang baik akan menimbulkan
kekebalan cukup tinggi. Vaksin akan tetap baik
sampai tanggal kedaluarsa yang tercantum
pada label dan jika ditangani sebagaimana
mestinya. Apabila vaksin sudah rusak, maka
Gambar 09. Imunisasi
potensinya akan hilang.
Sumber: https://jernih.co/
19