Page 159 - apk-1-modul-diklat-pkb-guru-smk-paket-keahlian-administrasi-perkantoran-a-1
P. 159

dan sekunder.Ciri-ciri kelamin primer berkenaan dengan perkembangan
                                alat-alat  produksi,  baik  pada  pria  maupun  wanita.  Ciri-ciri  kelamin

                                sekunder berkenaan dengan tumbuhnya bulu-bulu pada seluruh badan,
                                perubahan  suara menjadi  semakin  rendah-besar(lebih-lebih  pada  pria),

                                membesarnya buah dada pada wanita, dan tumbuhnya jakun pada pria.
                                Dengan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder ini, secara fisik remaja
                                mulai menampakkan ciri-ciri orang dewasa.


                            b.  Perkembangan intelektual

                                Sejalan  dengan  perkembangan  fisik  yang  cepat,  berkembang  pula

                                intelektual berpikirnya. Kalau pada sekolah dasar kemampuan berpikir
                                anak masih berkenaan dengan hal-hal yang kongkrit atau berpikir kongkrit,
                                pada masa SLTP mulai berkembang kemampuan berpikir abstrak, remaja

                                mampu membayangkan apa yang akan dialami bila terjadi suatu peristiwa
                                umpamanya perang nuklir, kiamat dan sebagainya. Remaja telah mampu

                                berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam dimensi ruang maupun
                                waktu.Berpikir  abstrak  adalah  berpikir  tentang  ide-ide,  yang  oleh  Jean
                                Piaget  seorang  psikologi  dari  Swis  disebutnya  sebagai  berpikir  formal

                                operasional.

                                Berkembangnya  kemampuan  berpikir  formal  opersional  pada  remaja
                                ditandai  dengan  tiga  hal  penting.Pertama,  anak  mulai  mampu  melihat

                                (berpikir) tentang kemungkinan-kemungkinan. Kalau pada usia sekolah
                                dasar anak hanya mampu melihat kenayataan, maka pada masa usia

                                remaja mereka telah mampu berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan.
                                Kedua,  anak-anak  telah  mampu  berpikir  ilmiah.Remaja  telah  mampu
                                mengikuti  langkah-langkah  berpikir  ilmiah,  dan  mulai  merumuskan

                                masalah, membatasi masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan dan
                                mengolah  data  sampai  dengan  menarik  kesimpulan-kesimpulan.

                                Ketiga,remaja telah mampu memadukan ide-ide secara logis. Ide-ide atau
                                pemikiran abstrak yang kompleks telah mampu dipadukan dalam suatu
                                kesimpulan yang logis.


                                Secara umum kemampuan berpikir formal mengarahkan remaja kepada
                                pemecahan      masalah-masalah     berpikir   secara   sistematis.Dalam




                       148       Modul Paket Keahlian Administrasi Perkantoran - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164