Page 160 - apk-1-modul-diklat-pkb-guru-smk-paket-keahlian-administrasi-perkantoran-a-1
P. 160

kehidupan  sehari-hari  para  remaja  begitu  pula  orang  dewasa  jarang
                                menggunakan  kemampuan  berpikir  formal,          walaupun  mereka

                                sebenarnya  mampu  melaksanakannya.Mereka  lebih  banyak  berbuat
                                berdasarkan kebiasaan, perbuatan atau pemecahan rutin.Hal ini mungkin

                                disebabkan  karena,  tidak  adanya  atau  kurangnya  tantangan  yang
                                dihadapi, atau mereka tidak melihat hal-hal yang dihadapi atau dialami
                                sebagai  tantangan,  atau  orang  tua,  masyarakat  dan  guru  tidak

                                membiasakan remaja menghadapi tantangan atau tuntutan yang harus
                                dipecahkan.

                            c.  Pemikiran Sosial dan Moralitas


                                Ketrampilan  berpikir  baru  yang  dimiliki  remaja  adalah  pemikiran
                                sosial.Pemikiran  sosial  ini  berkenaan  dengan  pengetahuan  dan

                                keyakinan mereka tentang masalah-masalah hubungan pribadi dan sosial.
                                Remaja awal telah mempunyai pemikiran-pemikiran logis, tetapi dalam

                                pemikiran logis ini mereka sering kali menghadapi kebingungan antara
                                pemikiran orang lain. Menghadapi keadaan ini berkembang pada remaja
                                sikap  egosentrisme,  yang  berupa  pemikiran-pemikiran  subjektif  logis

                                dirinya tentang masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam masyarakat
                                atau kehidupan pada umumnya. Egosentrisme remaja seringkali muncul

                                atau  diperlihatkan  dalam  hubungan  dengan  orang  lain,  mereka  tidak
                                dapat memisahkan perasaan dia dan perasaan orang lain tentang dirinya.
                                Remaja  sering  berpenampilan  atau  berperilaku  mengikuti  bayanagan

                                atau sosok gangnya.Mereka sering membuat trik-trik atau cara-cara untuk
                                menunjukkan  kehebatan,  kepopuleran  atau  kelebihan  dirinya  kepada
                                sesama remaja.Para remaja seringkali berbuat atau memiliki ceritra atau

                                dongeng pribadi, yang menggambarkan kehebatan dirinya.Cerita-cerita
                                yang mereka baca atau dengar dicoba diterapkan atau dijadikan cerita
                                dirinya.


                                Pada  masa  remaja  rasa  kepedulian  terhadap  kepentingan  dan
                                kesejahteraan  orang  lain  cukup  besar,  tetapi  kepedulian  ini  masih

                                dipengaruhi oleh sifat egosentrisme. Mereka belum bisa membedakan
                                kebahagiaan  atau  kesenangan  yang  mendasar  (hakiki)  dengan  yang





                       Pengelolaan Pekerjaan Kantor | Karakteristik Peserta Didik                 149
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165