Page 114 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 114

RANGKUMAN



                  Berbagai pemberontakan mulai terjadi di dalam negeri Indonesia terjadi

            setelah  ditandatanganinya  perundingan  Konferensi  Meja  Bundar  (KMB)  di
            Den Haag, Belanda, bentuk negara Indonesia sebelumnya Republik Indonesia
            berubah menjadi Republik Indonesia Serikat. Negara Indonesia Serikat itu terdiri
            dari Republik Indonesia  Negara  Sumatera  Timur,  Negara Sumatera Selatan,

            Negara  Pasundan,  dan  lainnya.  kebanyakan  dari  rakyat  Indonesia  yang  tidak
            setuju dengan pembentukan RIS kemudian berinisiatif untuk membubarkan diri
            dari RIS dan membentuk pemerintahan sendiri.
                  Bentuk serikat tersebut  merupakan  syarat dari  Belanda, dan  dianggap

            sebagai  strategi Belanda  untuk dapat menjajah  bangsa Indonesia  kembali.
            Serangkaian tekanan–tekanan yang dilakukan Belanda pada Indonesia membuat
            Indonesa sedikit kewalahan. Selain itu sering terjadinya miskomunikasi antara
            pemerintah pusat dan  pemerintah daerah sehingga membuat rakyat yang

            terdapat di daerah–daerah melakukan aksi protes sendiri dalam menghadapi
            tekanan  Belanda,  bahkan  beberapa  diantaranya menentang pemerintahan
            Indonesia  sendiri.  Beberapa pemberontakan yang terjadi dalam  rangka
            menentang pemerintahan Indonesia, sebagai berikut:

                  a)  Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
                  b)  Pasukan Andi Aziz
                  c)  Pemberontakan PKI Madiun
                  d)  Darul Islam / Tentara Islam Indonesia

                  e)  PRRI / Permesta
                  Pemberontakan  Westerling, Andi  Aziz, dan  pemberontakan Soumokil
            memiliki kesamaan yaitu ketidakpuasan mereka terhadap proses kembalinya RIS
            ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemberontakan-pemberontakan

            ini  menggunakan  unsur  KNIL  yang  merasa  bahwa  status  mereka  tidak  pasti
            setelah KMB. Keberhasilan APRIS yang menguasai keadaan pada saat itu semakin
            memperbesar semangat rakyat dan kaum republiken untuk kembali ke NKRI.
            Namun kondisi tersebut mengakibatkan tindakan-tindakan teror dan intimidasi

            terhadap  golongan  republiken yang menghendaki  kembalinya bentuk NKRI

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            110
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119