Page 113 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 113
Gambar 2.5 Operasi Penumpasan PKI di Madiun. Sumber: www.google.co.id
Soekarno menentangnya. Setelah presiden menyatakan perang terhadap PKI,
pada 22 september 1948, pasukan Brigade II Siliwangi bergerak dari Surakarta
menuju basis penyerangannya masing – masing. Pasukan tersebut dibagi –
bagi menjadi beberapa batalyon. Diantaranya adalah batalyon Achmad yang
berhasil menduduki daerah Sarangan, Batalyon Kian Santang yang melakukan
kontak fisik dengan PKI pada 24 september di daerah Plaosan, batalyon Sambas,
batalyon Gunur, batalyon Oemar Wirahadikoesoemah yang berhasil merebut
Magetan, dan kesatuan militer lainnya. Setelah melakukan konsolidasi dan
73
kontak fisik dalam upaya melawan PKI dan merebut kembali Madiun, barulah
pada 30 september 1948, Gubernur Militer Surakarta-Semarang-Pati-Madiun
mengumumkan bahwa kota Madiun sudah kembali dapat dikuasai. Pasukan TNI
sudah dapat masuk ke Madiun dan menduduki kota. Pasukan PKI yang berada
74
di Madiun menjadi terdesak dan beberapa daerah sekitar madiun yang awalnya
telah berhasil dikuasai PKI telah berbalik dikuasai oleh TNI.
73 Himawan Soetanto, Perintah Presiden Soekarno : “Rebut Kembali Madiun..”, (Jakarta, Pustaka Sinar
Harapan, 1995), h.186-188
74 Ibid, h.194
Sejarah Nasional Indonesia VI 109