Page 248 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 248
Bab sebelumnya telah dibahas mengenai politik
luar negeri Indonesia selama masa demokrasi liberal dan
demokrasi terpimpin (1950-1965). Pada masa tersebut
kondisi dunia sedang dilanda Perang dingin, yaitu
ketegangan politik dan militer yang terjadi antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet yang kemudian menjadikan peta
politik dunia terbagi menjadi dua blok yaitu blok barat yang beraliran liberal
dan blok timur yang beraliran komunis yang saling berebut pengaruh. Dalam
melaksanakan politik luar negerinya, Indonesia menerapkan politik luar negeri
bebas aktif, dengan kata lain Indonesia tidak memihak dan berat sebelah. Dalam
bab ketujuh ini akan dibahas salah satu politik luar negeri Indonesia dalam
kawasan Asia dan Afrika.
Dilaksanakannya Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pencetus perdamaian dunia
dan mencegah usaha kembalinya Imperialisme negara-negara barat terhadap
wilayah negara-negara di kawasan Asia Afrika. Diharapkan setelah membaca
dan mempelajari bab ketujuh ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
konsep politik luar negeri Indonesia dalam kawasan Asia Afrika. Adapun tujuan
instruksional khusus pada bab ini sebagai berikut:
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1. Mendeskripsikan latar belakang dilaksanakannya Konferensi Asia
Afrika tahun 1955.
Setelah mempelajari Bab VII, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA)
2. Menguraikan hasil dan tujuan KAA
3. Menyimpulkan pengaruh KAA bagi dunia
4. Menganalisis keuntungan yang diperoleh Indonesia sebagai tuan
rumah KAA
Sejarah Nasional Indonesia VI 244