Page 253 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 253
Pertemuan Colombo ini atas prakarsa Sir John Kotelawala, dan diadakan
di Srilanka pada akhir bulan April 1954. Pertemuan ini dihadiri oleh Perdana
Menteri Burma, Perdana Menteri India, Perdana Menteri Pakistan, Perdana
Menteri Indonesia. Para Perdana Menteri tersebut bertemu di Colombo pada
12
tanggal 28 sampai 30 April serta di Kandy pada tanggal 1 dan 2 Mei 1954 untuk
bertukar pendapat atas kepentingan-kepentingan dan kebutuhan bersama.
Untuk pertama kalinya para perdana menteri negara-negara tersebut bertemu
bersama-sama, dan suasana Informil dan akrab terjadi dalam konferensi ini
untuk mengetahui pendapat masing-masing serta lebih mengenal satu sama
lain.
13
Perdana menteri Ali Sastroamidjojo mendasarkan usulannya atas
kenyataan bahwa dalam forum PBB telah muncul konsultasi dan kejasama antar
negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka dalam menghadapi berbagai
masalah. Tetapi diluar forum PBB mesin penampung dan mesin penggeraknya
tidak ada. Itulah sebabnya maka dirasa perlu untuk memberikan bentuk yang
lebih nyata dalam konsultasi dan kerjasama itu dan konferensi yang lebih luas
antar para Perdana Menteri negara-negara Asia dan Afrika. 14
Dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri Indonesia mengusulkan
agar diadakan suatu pertemuan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dengan tujuan
mempererat kerjasama dan meningkatkan usaha-usaha kearah pencapaian
perdamaian dunia. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo juga mengusulkan suatu
tujuan penting dari politik luar negeri Indonesia untuk pertama kalinya yang
diucapkan dimuka umum tahun 1953. Langkah pertama untuk membawa
15
gagasan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo ini untuk lebih dekat pada
realisasinya adalah pertemuan Bogor yang diadakan pada tahun itu juga.
16
b. Pertemuan Bogor
Pada tanggal 28 Desember 1954, para perdana menteri dari negara
Burma, India, Indonesia, Pakistan, dan Srilanka, bertemu di Bogor (Indonesia)
12 Roeslan Abdulgani, Sejarah, cita-cita, dan pengaruhnya (Konferensi Asia-Afrika Bandung), (Jakarta:
Idayu Press, 1977). h. 5
13 Diah. Op.Cit. h. 87
14 Abdulgani. Op.Cit. h. 7
15 Kusumaatmadja. Op.Cit. h. 88.
16 Ibid, h. 88
Sejarah Nasional Indonesia VI 249