Page 250 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 250

Politik luar negeri sendiri adalah politik untuk mencapai tujuan nasional
            dengan menggunakan segala kekuasaan dan kemampuan yang ada. Interaksi
            dengan tujuan nasional dengan sumber-sumber yang digunakan adalah subjek
            yang kekal dari Ilmu kenegaraan. Hubungan politik luar negeri dengan dalam

            negeri terutama peristiwa-peristiwa di dalam negeri mempunyai konsekuensi-
            konsekuensi Internasional, atau politik luar negeri bebas-aktif itu mempunyai
            dampak-dampak domestik.
                                       3
                  Bebas-aktif adalah haluan politik luar negeri Indonesia, yang berdasarkan
            atas Pancasila dan UUD 1945. Bebas, berarti tidak terikat oleh suatu ideologi atau
            oleh politik negara asing atau blok negara-negara tertentu (umumnya negara-
            negara adikuasa atau super power). Aktif, berarti melakukan sumbangan realistis
            dan giat dalam mengembangkan kebebasan persahabatan dan  kerja  sama

            Internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain. Politik luar negeri
            yang  bebas-aktif  mendukung  kemerdekaan  bangsa-bangsa  dari  genggaman
            penjajah dan mempererat hubungan dengan bangsa-bangsa lain.
                                                                            4
                  Politik luar negeri Republik Indonesia mempunyai landasan dan dasar yang
            kuat karena berakar dalam  falsafah  Pancasila  itu  sendiri.  Bagaimanapun  kita
            tidak bisa menyimpang dari falsafah tersebut dan harus tetap setia pada dasar-
            dasar atau landasan pokok politik luar negeri yang oleh perintis kemerdekaan
            dituangkan dalam mukadimah UUD 1945 yang mencerminkan cita-cita atau ide

            bangsa Indonesia. 5
                  Unsur-unsur  politik  luar  negeri  bebas-aktif  menurut  B.A.Ubani  adalah
            sebagai berikut :

                  1.  Kebebasan menentukan sendiri  pendirian  dalam  masalah-masalah
                      Internasional sesuai dengan kepentingan nasional.
                  2.  Keterlepasan dari ikatan blok ideologi atau blok militer manapun.
                  3.  Keaktifan  dan  kepositifan  dalam  mencapai  perdamaian  dunia
                      berdasarkan kemerdekaan dan persamaan bangsa-bangsa serta

                      keadilan sosial.
                  4.  Perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk
                      dan manifestasinya.

            3   Sufri Yusuf, Hubungan Internasional dan politik Luar Negeri, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998) h.
            110
            4   Drs. A.W. Widjaja, Indonesia Asia-Afika Non Blok, Politik Bebas Aktif, (Jakarta: Bina Aksara, 1986). h. 14
            5   Mochtar Kusumaatmadja. Politik Luar Negeri Indonesia dan Pelaksanaannya   Dewasa Ini,
            (Bandung : Penerbit Alumni, 1983). h. 6
                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            246
   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255