Page 370 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 370
Pada bab-bab sebelumnya kita telah membahas
mengenai politik luar negeri Indonesia dalam kurun waktu
1950-1965. Berbagai bentuk kerjasama internasional
diikuti oleh Indonesia sebagai langkah peran aktif Indonesia
dalam menciptakan perdamaian dunia. Konferensi Asia-
Afrika menjadi salah satu bentuk kerjasama Indonesia
terhadap dunia Internasional khususnya kawasan Asia
dan Afrika. Perpolitikan luar negeri Indonesia juga diwarnai dengan beberapa
konflik yang terjadi dengan negara lain. Konflik antara Indonesia dan Malaysia
menjadi salah satu permasalahan di masa Demokrasi Terpimpin. Upaya Inggris
untuk mendirikan Negara Federasi Malaysia ditentang oleh Indonesia, Presiden
Soekarno curiga atas keputusan tersebut dan menganggap upaya yang dilakukan
Inggris tersebut merupakan bentuk neo-kolonialisme yang menjadi bagian dari
gerakan pengepungan terhadap Indonesia.
Pada tanggal 8 Januari 1963, Presiden Soekarno menolak didirikannya
Negara Federasi Malaysia dan tak lama kemudian Menteri Luar Negeri Indonesia
Subandrio mengumumkan konfrontasi terhadap Malaysia yang kemudian disusul
dengan konflik militer di wilayah perbatasan (Serawak). Setelah mempelajari bab
kesepuluh ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami peristiwa
konfrontasi Indonesia-Malaysia pada masa Demokrasi Terpimpin. Adapun tujuan
instruksional khusus bab kesepuluh ini sebagai berikut:
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1. Menguraikan Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia (1963-1965)
Setelah mempelajari bab X, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan latar belakang konfrontasi Indonesia dan Malaysia pada
masa Demokrasi Terpimpin
2. Menganalisis langkah Indonesia dalam upaya mencegah pembentukan
Negara Federasi Malaysia
3. Menguraikan konflik militer dan operasi Dwikora dalam upaya
konfrontasi dengan Malaysia
4. Menjelaskan alasan Indonesia keluar dari PBB
5. Menjelaskan upaya penyelesaian konflik Indonesia dengan Malaysia
Sejarah Nasional Indonesia VI 366